Media Asuransi, JAKARTA – Kebijakan kenaikan tarif cukai rokok rata-rata 12% pada tahun 2022 memukul kinerja saham emiten rokok yaitu HMSP dan GGRM yang pada perdagangan kemarin mengalami net sell asing yang cukup besar.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (15 Desember, 2021), analis Mirae Sekuritas, Hariyanto Wijaya, menjelaskan bahwa IHSG ditutup melemah 0.7% pada hari Selasa. Harga saham perusahaan rokok, yaitu HMSP dan GGRM turun dengan net sell asing yang cukup besar di tengah prospek pendapatan FY22 yang suram karena pemerintah memutuskan untuk menaikkan cukai rokok rata-rata 12% pada tahun 2022 di tengah kenaikan upah minimum yang tidak material pada tahun 2022.
Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan pembatasan sosial (PPKM) Jakarta dari level 2 ke level 1 efektif 14 Desember hingga 3 Januari 2022, yang memungkinkan pusat perbelanjaan beroperasi 100%. Hal ini seharusnya positif bagi retailers (MAPA, MAPI, RALS, ACES) karena dapat menikmati belanja pelanggan pada akhir tahun.
Indeks ekuitas AS ditutup lebih rendah pada hari Selasa karena inflasi lain yang lebih panas dari perkiraan, membebani saham yang berorientasi pada pertumbuhan. Di sisi data, Indeks Harga Produsen (PPI) naik pada 9.6% yoy di bulan November (dibandingkan ekspektasi konsensus 9.2% yoy vs 8.6% yoy di Oktober).
|Baca juga: MARKET REVIEW: Saham SMDR Menguat 13,3%
PPI Inti (tidak termasuk makanan dan energi) juga mengalami peningkatan yang lebih tinggi dari perkiraan sebesar 7.7% yoy. Inflasi yang meningkat tampaknya mendukung percepatan timeline tapering dari The Fed, hal ini dapat membuka pintu bagi kenaikan suku bunga Fed awal tahun depan.
Di komoditas, harga minyak mentah WTI turun 1.3% menjadi US$70.40/barel karena Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa pasar telah kembali surplus. IEA memperkirakan persediaan minyak global bisa membengkak sebesar 1.7mb/hari pada Q1 2022 karena pasokan rebound di seluruh dunia.
Market Indicator
JCI: 6,615.64 (-0.71%)
EIDO: 23.01 (-0.3%)
DJIA: 35,544.18 (-0.30%)
FTSE100: 7,218.64 (-0.18%)
USD/IDR: 14,325 (-0.04%)
10yr GB yield: 6.39 (+8bps)
Oil Price: 70.73 (-0.79%)
Foreign net purchase: -IDR263.0bn
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: BMRI, KLBF, TLKM, EMTK, BEBS
TOP SELL: SMGR, BBRI, BUKA, ADRO, BBCA
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BBRI, CITA, ADRO, BBCA, CARE
Actual Forecast Previous
US Core PPI (MoM) (Nov) 0.7% 0.4% 0.4%
US PPI (MoM) (Nov) ` 0.8% 0.5% 0.6%
*TMAS +24.69%,
PT Temas Tbk kuartal III/2021, mengantongi laba usaha senilai IDR313.91 miliar dengan laba bersih senilai IDR623.26 miliar.
*AKRA -0.47%, *APEX -2.80%, *ENRG -2.75%, *ELSA -2.05%,
Turunnya harga minyak USD71.22 sekitar -0.63%.
*MDKA -3.47%, *MEDC -1.20%,
Harga tembaga tercatat USD9.450/ton, turun 0.03% dibandingkan posisi hari sebelumnya, total dalam seminggu terakhir telah turun sekitar 2%.
*HRUM -2.30%, *ANTM -1.29%,
Turunnya harga nikel USD19752.50 sekitar -0.40%.
*TOWR -1.74%,
PT Sarana Menara Nusantara Tbk menambah fasilitas kredit pinjaman menjadi IDR1 triliun dari semula sebesar IDR750 miliar.
*HKMU -3.44%,
PT Hyamn Sukses Abadi, pemegang saham pengendali PT HK Metals Utama Tbk menjual 400 juta saham HKMU dengan nilai pembelian IDR60 per saham.
Technical Insight
– IHSG Daily, 6,615.637 (-0.71%), potensi mixed dengan kecenderungan melemah, trading range 6,587 – 6,640.
Pergerakan indeks berpotensi mixed dengan kecenderungan melemah mengingat terdeteksi suatu pola evening star candlestick pattern ketika indeks menembus batas dari minor uptrend line. Berdasarkan indikator, RSI mulai menunjukkan sinyal negatif, sementara volume menunjukkan penurunan. Adapun support berada pada level 6,587 dan 6,563. Sementara resistance berada pada level 6,640 hingga 6,688.
– AUTO Daily, 1,275 (+2.00%) akumulasi beli, trading range 1,235 – 1,310.
Pergerakan harga saham telah berhasil rebound dari batas pada uptrend line sehingga mempertahankan fase markup dari tren pada harga saham tersebut. Adapun indikator Stochastics K_D menunjukkan sinyal positif. Sementara itu, terjadi volume spike. Akumulasi beli dengan target harga secara bertahap pada level 1,310, 1,325 dan 1,350. Support terdekat berada pada 1,235.
– BBNI Daily, 6875 (+0.36%), akumulasi beli, trading range 6750 – 7075.
Meskipun masih berada pada area falling wedge, pergerakan harga saham berpotensi menguat seiring dengan terjadinya rebound dari support pada 38.2% fibonacci retracement. Di sisi lain, indikator Stochastics K_D menunjukkan sinyal positif. Akumulasi beli dengan target harga secara bertahap pada level 7,075, 7,275 dan 7,400. Support terdekat berada pada 6,750.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News