1
1

MARKET REVIEW: IHSG Masih Bearish

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditransaksikan melemah 0,58% ke level 7.036 yang dipimpin oleh kerugian saham di sektor keuangan dan teknologi.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (30 September 2022), analis Mirae Sekuritas, Hariyanto Wijaya, menerangkan bahwa IHSG ditutup melemah 0,58% pada hari Kamis, dipimpin oleh kerugian di sektor keuangan dan teknologi, yang sebagian diimbangi oleh kenaikan di sektor kesehatan dan energi. Investor asing terus membukukan net sell sekitar Rp630 miliar (Top3 net sell asing: BBRI, TLKM, BBCA. Sektor: bank, telco).

Penguatan di sektor energi dipimpin oleh kenaikan pada perusahaan yang terkait dengan batu bara dan minyak, yaitu ADRO +2,1%, ADMR +2,9%, UNTR +0,4%, MEDC +2,9%. “Kami menegaskan kembali pemilihan saham bulanan di perusahaan yang terkait dengan batubara, yaitu ADRO, ITMG, PTBA, dan UNTR, didukung oleh perkiraan pertumbuhan laba bersih 3Q22 yang kuat dan dividen interim. Presiden Jokowi memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia 3Q22 pada kisaran 5,4% – 6,0% yoy (vs 5,4% yoy di 2Q22),” katanya.

|Baca juga: IHSG Bergerak Mixed, Ajaib Rekomendasikan HEAL, MAPI, & TPIA

Indeks ekuitas AS ditutup lebih rendah dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Kamis karena investor mencerna data ekonomi baru dan komentar dari pejabat Fed. Presiden Fed St Louis, James Bullard, menggemakan retorika hawkish pejabat Fed lainnya, mengatakan bank sentral AS tidak akan mundur dari kenaikan suku bunga tambahan dalam beberapa bulan mendatang.

Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, menegaskan kembali perlunya pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut, meskipun itu akan menyebabkan beberapa kesulitan ekonomi. Pada data ekonomi AS, klaim pengangguran awal masuk pada titik terendah sejak April untuk pekan yang berakhir 24 September. Angka yang lebih baik dari perkiraan ini telah meningkatkan kemungkinan Fed akan mempertahankan sikap agresifnya dan melanjutkan jalur kenaikan suku bunganya.

Market Indicator
JCI: 7,036.20 (-0.58%)
EIDO: 23.45 (-1.76%)
DJIA: 29,225.61 (-1.54%)
FTSE100: 6,881.59 (-1.77%)
USD/IDR: 15,263 (-0.03%)
10yr GB yield: 7.42 (0bps)
Oil Price: 81.23 (-1.12%)
Foreign net purchase: -IDR622.9bn

Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141) 
TOP BUY: BUMI, ADRO, BRMS, UNTR, BEBS
TOP SELL: BBRI, TLKM, BBCA, AMRT, BMRI

Most actively traded stocks (HOTS screen #0102) 
BBRI, BBCA, PTRO, BUMI, TLKM

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers
Investment Information Team (saryanto@miraeasset.co.id)

Actual Forecast Previous 

USD GDP (QoQ) (Q2) -0.6% -0.6% -1.6% 
USD GDP Price Index (QoQ) (Q2) 9.1% 8.9% 8.3% 
USD GDP Sales (Q2) 1.3% 1.3% -1.2% 
USD Initial Jobless Claims 193K 215K 209K 

*TEBE +6.02%, PT Dana Brata Luhur Tbk bersiap untuk membagikan dividen interim sebesar IDR 32.1 miliar untuk 1,285,000,000 saham yang telah dikeluarkan perseroan atau IDR25 per lembar saham.

*BINA +0.26%, PT Bank Ina Perdana Tbk berhasil membukukan laba bersih sebesar IDR52.9 miliar hingga semester I/2022, tumbuh 128% dibandingkan periode yang sama tahun lalu IDR23.2 miliar. Hasil ini membuat laba per saham dasar naik ke level IDR8.91 per lembar saham, sedangkan akhir Juni 2021 berada di level IDR4.1

*ARTA +1.23%, PT Arthavest Tbk berhasil mencattakan penjualan sebesar IDR21.9 miliar pada semester I/2022, tumbuh 66.7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar IDR13.4 miliar.

*KIOS -6.14%, Cahaya Ultima Angkasa nusa telah mengurangi kepemilkan saham KIOS sebanyak 50 juta lembar saham di harga IDR500 per lembar saham.

*WINS -6.33%, PT Wintemar Offfsheore Marine Tbk mencatatkan rugi sebesar USD1.02 juta, membengkak 82.5% dibanding periode yang sama tahun lalu USD564.2 juta.

*AALI -2.32%, *LSIP -1.78%, *SGRO -2.34%, *SIMP -0.47%, Turunnya harga CPO MYR3225 sekitar -8.84%

Technical Insight by Muhammad Nafan Aji


– IHSG Daily, 7,036.198 (-0.58%), potensi mixed dengan kecenderungan melemah, trading range 7,015 – 7,071. Pergerakan indeks berpotensi mixed dengan kecenderungan melemah mengingat ditutup dekat pada batas MA60 maupun neckline. Maka dari itu, potensi terjadinya breakdown juga berlaku. Sementara itu, indikator Stochastics KD and RSI menunjukkan sinyal negatif, meski dengan volume meningkat. Support berada pada level 7,015 hingga 6,959. Sementara resistance berada pada level 7,071 hingga 7,106.

– HRUM Daily, 1,790 (+1.70%), akumulasi beli, trading range 1,695 – 1,885. Pergerakan harga saham telah menguji garis 61.8% fibonacci retracement. Di sisi lain, juga membentuk pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli didukung penguatan indikator volume. Akumulasi beli dengan target harga secara bertahap pada level 1,885, 2,050 dan 2,490. Support berada pada 1,695.

– INCO Daily, 6,250 (+0.00%), akumulasi beli, trading range 6,000 – 6,475. Meskipun berada dalam fase konsolidasi, adapun pergerakan harga saham membentuk pola bullish matching low candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli, sehingga berupaya rebound dari batas up trendline. Akumulasi beli dengan target harga secara bertahap pada level 6,475, 6,775 dan 8,000. Support berada pada 6,000.

– MDKA Daily, 3,880 (+0.77%), akumulasi beli, trading range 3,710 – 4,010. Meskipun berada dalam fase bearish consolidation, adapun pergerakan harga saham membentuk pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli, sehingga berupaya rebound dari batas harmonic support line. Akumulasi beli dengan target harga secara bertahap pada level 4,010, 4,190 dan 4,960. Support berada pada 3,710.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Bergerak Mixed, Ajaib Rekomendasikan HEAL, MAPI, & TPIA
Next Post Ekonomi DKI Jakarta Diklaim Makin Menguat

Member Login

or