Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,85% yang dipimpin oleh penurunan saham GOTO.
Melalui Market comment, analis Mirae Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan IHSG ditutup melemah 0,85%, dipimpin oleh kerugian di GOTO. Penurunan IHSG sejalan dengan penurunan indeks ekuitas regional.
“Investor mencermati data cadangan devisa Indonesia pagi ini (cadangan sebelumnya: USD135.6bn). Bank Indonesia mengatakan bahwa “jika ekonomi Indonesia masih pulih, maka kami menahan permintaan untuk menaikkan suku bunga, memperketat pinjaman, sedangkan sumber inflasi saat ini sebenarnya adalah pasokan, menunjukkan bahwa Bank Indonesia dapat mempertahankan suku bunga kebijakannya. Inflasi makanan akan melemah dalam beberapa bulan mendatang setelah komoditas agrikultur merosot.”
Indeks ekuitas AS ditutup sedikit lebih tinggi pada hari Rabu karena kenaikan saham Tech membantu membalikkan kerugian di awal sesi perdagangan. Investor menilai risalah pertemuan Fed bulan Juni. Seperti yang diharapkan, risalah Fed cenderung hawkish karena pembuat kebijakan memilih kenaikan suku bunga terbesar bulan lalu sejak 1994 (0,75%).
|Baca juga: IHSG Berpotensi Downward, 5 Saham Ini Layak Dicermati
The Fed mengaitkan langkah tersebut dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan yang terjadi beberapa hari sebelum pertemuan dan mengakui bahwa “sikap yang bahkan lebih ketat” dapat dibenarkan jika tekanan inflasi terus berlanjut. Pembalikan kurva imbal hasil telah menarik perhatian karena kurva imbal hasil terbalik secara historis mendahului periode resesi ekonomi AS.
Data ekonomi AS meningkatkan prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. ISM menunjukkan sektor jasa AS berkembang pada laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun.
Market Indicator
JCI: 6,646.41 (-0.85%)
EIDO: 21.60 (-0.18%)
DJIA: 31,037.68 (+0.23%)
FTSE100: 7,107.77 (+1.17%)
USD/IDR: 14,999 (+0.03%)
10yr GB yield: 7.27 (-5bps)
Oil Price: 98.53 (-0.97%)
Foreign net purchase: -IDR305.7bn
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: AMRT, ASII, CPIN, ICBP, BUMI
TOP SELL: ANTM, ADRO, UNTR, MDKA, PGAS
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BMRI, BEBS, BBRI, BBCA, ASII
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers
Actual Forecast Previous
USD Services PMI (Jun) 52.7 51.6 51.6
USD ISM Non-Manufacturing Business Activity (Jun) 56.1 54.0 54.5
*MTEL +2.85%, Direktur Investasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Hendra Purnama mengatakan, MTEL saat ini telah memiliki beberapa investor strategis asing, yakni Government of Singapore Investment Corporation, Abu Dhabi Investment Authority, dan Abu Dhabi Growth Fund.
*BSDE +1.11%, Induk usaha PT Bumi Serpong Damai Tbk, Sinar Mas Land Ltd. menuntaskan akuisisi propeti gedung perkantoran 32-50 Strand, London senilai GBP195 juta atau sekitar IDR3.6 triliun.
*WIIM -4.45%, PT Wismilak Inti Makmur Tbk ex deviden IDR21.6
*MEDC -4.13%, *ELSA -0.68%, *ENRG -3.50%, Turunnya harga minyak USD100.74 sekitar -8.84%
*ANTM -3.91%, *MDKA -5.92%, *BRMS -2.58%, Turunnya harga emas USD1767.20 sekitar -2.28%
*AALI -3.58%, *LSIP -1.33%, *DSNG -2.44%, Turunnya harga CPO MYR4171 sekitar -3.89%
Technical Insight by Tasrul
– IHSG Daily, 6,646.41 (-0.85%), consolidation, trading range 6,612 – 6,890. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih berada di oversold area dengan kecenderungan menguat. Pada periode weekly indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized cenderung konsolidasi. Daily support di 6,612 dan daily resistance di 6,692. Cut loss level di 6,550.
– CPIN Daily, 5,725 (+2.69%), sell on strength, trading range 5,625 – 5,800. Indikator MFI optimized akan menguji support trendline sementara indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized cenderung naik lebih lanjut. Daily support di 5,625 dan daily resistance di 5,800. Cut loss level di 5,400.
– ISAT Daily, 6,400 (+1.99%), speculative buy, trading range 6,175 – 6,525. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized sudah cenderung menguat. Daily support di 6,175 dan daily resistance di 6,525. Cut loss level di 6,100.
– ICBP Daily, 9,450 (+3.00%), speculative buy, trading range 9,350 – 9,550. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized cenderung menguat. Perkiraan daily support di 9,350 dan daily resistance terdekat di 9,550. Cut loss level di 9,100.
*Daily Write Up*
*Media Nusantara Citra (MNCN IJ) – Integrated media company by Christine Natasya (natasya@miraeasset.co.id)*
– Sejak September 2021, saluran TV andalan MNCN, RCTI, secara bertahap mencatat penurunan kinerja pangsa pemirsa prime-time setelah mencatat kinerja tertinggi pada Agustus 2021. Sebagai catatan, pangsa pemirsa prime time RCTI pada Mei 2022 adalah 25.2% (vs. Agustus 2021 sebesar 41%).
– Meskipun rating menurun, kami melihat bahwa secara keseluruhan, pangsa pemirsa grup MNCN pada prime time tetap dominan sebesar 40.1% pada Mei 2022 (vs 52.8% pada Agustus 2021).
– Perusahaan selalu berinisiatif pada bisnis digital untuk meningkatkan tren bisnis digitalnya agar terus meningkat, yang terlihat pada pertumbuhan pendapatan yang luar biasa. Kami percaya bahwa pengiklan masih lebih memilih untuk beriklan di FTA TV MNCN dibandingkan dengan pesaingnya meskipun pangsa pemirsa di RCTI baru-baru ini menurun. Menurut data Marketing Corporate Analyst dari perusahaan, pangsa belanja iklan di MNCN 1Q22 (%) masih menunjukkan peningkatan secara YoY meskipun pangsa pemirsa prime time grup MNCN menurun. Pangsa belanja iklan pada grup MNCN meningkat menjadi 50.5% di 1Q22 (vs 48.5% di FY21).
– Kami mempertahankan BUY di MNCN dengan TP IDR1,500 yang didasarkan pada 7x 2022F P/E. Valuasi sebesar 4.7x 2022 P/E tampaknya tidak justified mengingat kinerjanya yang cemerlang serta penurunan utang berbunga.
– Pada 1Q22, utang bersih MNCN (tidak termasuk promissory notes IPTV) telah turun menjadi IDR737.7bn (vs IDR1.1Tr di FY21). Sebagai catatan, anak perusahaan MNCN (MSIN) mengakuisisi 99,99% kepemilikan PT MNC OTT Network dari PT MNC Vision Network Tbk (IPTV) sebesar IDR799.9bn dengan menerbitkan promissory notes dengan bunga 11.3% per tahun.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News