Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin ditutup melemah 1.48% ke level 6,817 di tengah panic selling investor domestik akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (25 Februari, 2022), analis Mirae Sekuritas Hariyanto Wijaya menjelaskan bahwa IHSG ditutup melemah 1.48% di tengah panic selling oleh investor domestik akibat invasi Rusia ke Ukraina. Sementara itu, investor asing tetap percaya pada ekuitas Indonesia dengan melakukan pembelian bersih asing yang cukup besar sekitar Rp894 miliar (Top net buy asing: BBNI, BBCA, PTBA, INCO, ITMG).
Saham komoditas membukukan keuntungan di tengah invasi Rusia. Perusahaan pertambangan logam meningkat, seperti ANTM (+0.9%) dan INCO (+3.2%). Perusahaan batu bara juga meningkat.
“Kami menilai masih ada ruang bagi perusahaan pertambangan logam dan batu bara untuk meningkat di tengah kenaikan harga komoditas. Kami percaya invasi Rusia ke Ukraina hanya membawa volatilitas jangka pendek ke IHSG (bukan koreksi pasar yang signifikan), karena Indonesia, sebagai negara produsen komoditas, harusnya mendapatkan keuntungan dari kenaikan komoditas.”
Indeks ekuitas AS membalikkan kerugian intraday yang curam dan ditutup lebih tinggi pada hari Kamis karena aksi beli saham teknologi membantu melawan suasana risk-off yang dirasakan di Wall Street. Investor sedang memfaktorkan implikasi invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi selanjutnya yang diumumkan oleh AS dan sekutunya.
|Baca juga: MAMI: Dampak Krisis Ukraina Terhadap Pasar Finansial Indonesia Relatif Terbatas
Dalam komoditas, invasi Rusia ke Ukraina memicu reli komoditas. Harga minyak mentah Brent melampaui USD105/bbl karena aksi militer Rusia. Serangan itu telah menakuti pasar yang sudah menderita kendala pasokan dan permintaan yang kuat. Harga nikel meningkat di tengah kekhawatiran gangguan pasokan. Rusia adalah produsen nikel terbesar ketiga di dunia.
Market Indicator
JCI: 6,817.82 (-1.48%)
EIDO: 24.00 (-0.46%)
DJIA: 33,223.83 (+0.28%)
FTSE100: 7,207.38 (-3.88%)
USD/IDR: 14,391 (+0.37%)
10yr GB yield: 6.52 (+2bps)
Oil Price: 92.81 (+0.77%)
Foreign net purchase: +IDR899.8bn
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: BBNI, BBCA, PTBA, INCO, ITMG
TOP SELL: TLKM, BMRI, MDKA, BBRI, UNTR
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BBCA, BBRI, BMRI, ARTO, ADRO
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers
Actual Forecast Previous
USA Initial Jobless Claims 232K 235K 249K
USA New Home Sales (Jan) 801K 806K 839K
*DRMA +0.86%, PT Dharma Polimetal Tbk meningkatkan kemampuan perseroan dalam memproduksi komponen seiring dengan masuknya permintaan produk-produk baru dari para konsumen. Dengan melakukan ekspansi pembangunan pabrik dan membeli mesin-mesin baru dengan total dana sekitar IDR247 miliar.
*ITMG +12.51%, PT Indo Tambangraya Megah Tbk berhasil mencatatkan kinerja mentereng sepanjang 2021. Laba bersih ITMG terbang hingga 1.104,9% menjadi USD475.57 juta di 2021. Padahal di tahun 2020, ITMG hanya mengempit laba bersih USD39.47 juta.
*SMCB +0.58%, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk membukukan laba tahun berjalan sebesar IDR720.92 miliar pada tahun 2021 atau tumbuh 10.76% dibandingkan tahun 2020 yang terbilang IDR650.98 miliar.
*ADRO +6.89%, PT Adaro Energy Indonesia Tbk menyiapkan anggaran capital expenditure (capex) atau belanja modal USD300 – USD450 juta pada tahun 2022.
*FAPA +0.30%, PT Fap Agri Tbk berhasil menorehkan penjualan neto tercatat naik 22.10%, dari semula IDR1.78 triliun menjadi IDR2.18 triliun.
*BJBR -1.77%, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk melakukan rencana aksi Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) menawarkan sebanyak-banyaknya 682.65 juta saham biasa seri B dengan nilai nominal IDR250 per saham.
*WSKT -4.27%, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengubah prospek peringkat PT Waskita Karya Tbk yang semula idBBB dengan outlook stabil menjadi idBBB dengan outlook negatif.
Technical Insight by Tasrul
– IHSG Daily, 6,817.82 (-1.48%), consolidation, trading range 6,780 – 6,864. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized akan menguji support trendline. Pada periode weekly indikator MFI optimized konsolidasi dan indikator RSI optimized cenderung bergerak turun. Daily support di 6,780 dan daily resistance di 6,864. Cut loss level di 6,750.
– ESSA Daily, 650 (+0.78%) buy on weakness, trading range 620 – 675. Indikator MFI optimize sudah berada di oversold area dan indikator RSI optimized cenderung bergerak naik lebih lanjut. Daily support di 620 dan daily resistance di 675. Cut loss level di 560.
– INDY Daily, 2,240 (+7.18%) sell on strength, trading range 2,180 – 2,340. Indikator MFI optimized dan RSI optimized masih cenderung bergerak naik namun mulai terbatas. Daily support di 2,180 dan daily resistance di 2,340. Cut loss level di 2,030.
– ADRO Daily, 2,480 (+6.90%), sell on strength, trading range 2,430 – 2,510. Indikator MFI Optimized dan RSI Optimized masih cenderung bergerak naik namun mulai terbatas. Perkiraan daily support di 2,430 dan daily resistance terdekat di 2,510. Cut loss level di 2,370.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News