1
1

MARKET REVIEW: Kenaikan BBM Berpotensi Picu Koreksi Jangka Pendek IHSG

Bursa Efek Indonesia. Foto: Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu ditutup menguat 0,3% yang dipimpin oleh kenaikan di sektor energi, bahan dasar, dan keuangan.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (5 September 2022), analis Mirae Sekuritas, Hariyanto Wijaya, mengatakan bahwa IHSG ditutup menguat 0,3% pada hari Jumat, dipimpin oleh kenaikan di sektor energi, bahan dasar, dan keuangan, yang sebagian diimbangi oleh kerugian di sektor teknologi. Pemerintah Indonesia memutuskan menaikkan harga BBM bersubsidi (Pertalite) menjadi Rp10.000 per liter (naik 30,7%) dan solar bersubsidi menjadi Rp6.800 per liter (naik 32,0%) pada Sabtu.

“Ekonom kami memperkirakan kenaikan harga bahan bakar yang cukup besar akan meningkatkan inflasi menjadi 7,1% dan memicu Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga kebijakannya menjadi 4,5% (dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 4,0%).

|Baca juga: REVIEW SEPEKAN: Data Perdagangan BEI Ditutup Positif

Hariyanto menilai kenaikan harga BBM dapat memicu koreksi IHSG. Namun, menurutnya, koreksi tersebut seharusnya berumur pendek, mengingat kenaikan harga BBM justru mengurangi risiko makro Indonesia 2023. “Menurut kami, sektor yang seharusnya mengungguli kenaikan harga BBM saat ini adalah sektor keuangan, kebutuhan pokok konsumen, dan sektor terkait batu bara.”

Indeks ekuitas AS membalikkan kenaikan awal sesi menjadi berakhir lebih rendah pada hari Jumat karena investor menilai laporan pekerjaan terbaru untuk petunjuk seputar ukuran kenaikan suku bunga Fed berikutnya akhir bulan ini. Pada data ekonomi AS, laporan pekerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja menandainya sebagai “Goldilocks”, tidak memacu tindakan Fed yang lebih agresif atau menghasut kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi.

Ekonomi AS menambahkan 315.000 non-farm payrolls pada bulan Agustus (vs konsensus: 298.000), sementara tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 3,7% (vs konsensus: 3,5%). Selain itu, kenaikan tingkat partisipasi angkatan kerja membantu inflasi upah stabil di 5,2% yoy, memberikan tanda bahwa pasar pekerjaan dapat sedikit melemah, berpotensi mengurangi tekanan pada pejabat bank sentral untuk mempertahankan laju kenaikan suku bunga Fed yang jumbo saat ini.

Market Indicator
JCI: 7,177.18 (+0.34%)
EIDO: 24.04 (+0.29%)
DJIA: 31,318.44 (-1.07%)
FTSE100: 7,281.19 (+1.86%)
USD/IDR: 14,896 (+0.09%)
10yr GB yield: 7.14 (+1bps)
Oil Price: 86.87 (+0.30%)
Foreign net purchase: IDR928.0bn

Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: BBRI, BBCA, BBNI, TLKM, BMRI
TOP SELL: MDKA, SMGR, AKRA, TBIG, ANTM

Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BUMI, BBRI, BBCA, ADRO, TLKM

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers

Actual Forecast Previous

USD Nonfarm Payrolls (Aug) 315K 300K 526K
USD Participation Rate (Aug) 62.4% 62.1%

*TINS +0.67%, PT Timah Tbk berhasil membukukan laba sebesar IDR1 triliun sepanjang semester I-2022, tumbuh 301% dibandingkan periode yang sama tahun lalu IDR270 miliar. Peningkatan laba bersih ini didukung oleh kinerja anak usaha dan lonjakan pada harga jual logam.

*PNLF +1.54%, PT Panin Financial Tbk berhasil membukukan pendapatan sebesar IDR1.3 triliun sepanjang semester I-2022, tumbuh 18.1% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar IDR1.1 triliun.

*ENRG +2.32%, PT Energi Mega Persada Tbk berhasil membukukan pertumbuhan kinerja keuangan laba bersih perseroan sebesar USD25.8 juta sepanjang semester I-2022, tumbuh 101% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar USD12.85 juta.

*KRYA +6.76%, PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk berhasil mencatatkan pendapatan sebesar IDR92.2 miliar sepanjang semester I-2022, tumbuh 33% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 IDR69.3 miliar.

*BBRI +1.36%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk bekerja sama dengan PT Castrol Indonesia untuk mengembangkan layanan Corporate Billing Management, Distributor Financing BRI dan Outlet Financing BRI dengan pembiayaan mikro.

*AKRA -2.54%, *APEX -1.70%, *RAJA -2.17%, *MEDC -0.56% Turunnya harga minyak USD86.57 sekitar -2.50%

*BRMS -1.61%, PT Bumi Resources Minerals Tbk berhasil mencatatkan laba bersih senilai USD3.8 juta pada semester I-2022, turun 13.7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar IDR614 miliar. Hal ini mengakibatkan laba per 1000 saham dasar turun ke level USD0.03, sedangkan di akhir Juni 2021 berada di level USD0.05

Technical Insight by Tasrul

– IHSG Daily, 7,177.18 (+0.34%), consolidation, daily trading range 7,144 – 7,215, cut loss level di 7,010. Indikator MFI optimized indicator, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized masih cenderung bergerak naik. Indeks ini masih berada di atas center line Bollinger Bands Optimized. Pada periode weekly indikator MFI optimized relative flat, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized mulai bergerak naik.

– ESSA Daily, 1,120 (+2.75%), trading buy, TP 1,200, daily trading range 1,090 – 1,170, cut loss level di 1,030. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan W%R optimized cenderung bergerak naik lebih lanjut. Harga saat ini di atas center line pada Bollinger Bands Optimized.

– AKRA Daily, 1,150 (-2.54%), trading buy, TP 1,270, daily trading range 1,140 – 1,190, cut loss level di 1,120. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized sudah berada di oversold area. Harga masih di atas center line pada Bollinger Bands optimized.

– PGAS Daily, 1,815 (+0.55%), buy on weakness, TP 1,890, daily trading range 1,795 – 1,850, cut loss level di 1,760. Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized, indikator W%R optimized sudah berada di oversold area dan mulai bergerak naik. Harga masih di atas center line pada Bollinger Bands Optimized.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Next Post Bukukan Laba Rp259 M di Kuartal II/2022, Sequis Tingkatkan Layanan kepada Nasabah

Member Login

or