Media Asuransi, JAKARTA – PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) pada periode pertama 2025 mencatatkan total penjualan sebesar Rp4,6 triliun, atau meningkat 24,6% dari tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh pergeseran waktu periode Lebaran.
Same-Store Sales Growth (SSSG) selama musim Lebaran tercatat sebesar -4,3%. Margin kotor meningkat menjadi 35,4%, naik dari 34,9% tahun lalu, didukung oleh berbagai macam produk yang lebih baru. EBITDA naik 66,1% menjadi Rp863 miliar didorong oleh pergeseran Lebaran, sementara biaya operasional tetap stabil. Laba Bersih tumbuh menjadi Rp643 miliar, didukung lebih rendahnya biaya pembiayaan.
|Baca juga: Matahari Department Store (LPPF) Bagi-Bagi Dividen Tunai Rp677,48 Miliar
Matahari terus menjalankan prioritas strategisnya yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas. Upaya tersebut meliputi optimalisasi gerai, yang difokuskan pada peningkatan produktivitas ruang dan efisiensi tenaga kerja, serta peningkatan pengadaan dengan merampingkan operasinya untuk menurunkan biaya produk.
Pengembangan berbagai macam barang juga tetap menjadi prioritas utama bagi Perseroan. Inisiatif tersebut meliputi kolaborasi dengan vendor konsinyasi untuk memperkuat koleksi dan merekrut merek-merek baru.
Merek-merek eksklusif perseroan, SUKO dan ZES, mendapatkan momentum dengan SUKO mencapai pertumbuhan 73% selama periode Lebaran, didukung oleh peluncuran SUKO GO. SUKO juga berencana untuk memasuki segmen anak-anak di akhir tahun. Ekspansi ke kategori-kategori baru, seperti kategori Home and Living juga sedang berlangsung.
|Baca juga: Matahari Putra Prima (MPPA) Catatkan Penjualan Rp7,12 Triliun sepanjang 2024
Inisiatif omnichannel difokuskan pada perluasan keterjangkauan ragam produk dan peningkatan keterlibatan digital. Hal ini akan dicapai melalui program pelibatan vendor konsinyasi dan strategi pemenuhan pesanan dari gerai untuk marketplace pihak ketiga, serta meningkatkan keterlibatan pelanggan melalui inisiatif livestreaming dan program loyalitas.
Monish Mansukhani, CEO Matahari, menyatakan, kinerja kuartal pertama perseroan mencerminkan tantangan pasar saat ini, terutama dampak dari lesunya belanja konsumen selama musim Lebaran.
“Meskipun menghadapi tantangan ini, kami tetap fokus untuk memperkuat model operasi kami guna menghadirkan ragam produk yang berfokus pada pelanggan dan memastikan saluran penjualan kami terus diminati pelanggan kami,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 30 April 2025.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News