1
1

Mencermati Saham-Saham Prospektif setelah Lebaran

Seorang petugas sedang melintas di lobi Bursa Efek Indonesia. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun hingga perdagangan Jumat, 14 April 2023, masih tertekan dengan tercatat koreksi -0,47% ytd (year to date).

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, menerangkan tekanan pasar saham dalam negeri didominasi oleh katalis negatif dari eksternal, di antaranya adalah potensi perlambatan ekonomi global.

International Monetary Fund (IMF) pada World Economic Outlook 2023 edisi April lalu merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8% dari sebelumnya diproyeksikan dapat tumbuh 3,4%. IMF melihat kerentanan sistem keuangan negara global dapat memicu terjadinya krisis ekonomi global pada tahun ini. Namun di sisi lain, IMF tetap mendukung pengetatan kebijakan moneter dilakukan untuk meredam kenaikan inflasi.

|Baca juga: ACORD Merilis Laporan Kuartalan Indeks Saham Asuransi Global

Lain halnya dengan katalis dalam negeri, terutama sisi makro ekonomi Indonesia yang solid terlihat dari beberapa indikator makro ekonomi. PMI indeks masih pada level ekspansif yakni di level 51,9 pada periode Maret 2023, Indeks Keyakinan Konsumen masih berada di zona optimis pada level 123, loan growth Indonesia yang masih terpantau solid sebesar 10,64%, inflasi yang terkendali sebesar 4,97% yoy, serta Bank Indonesia (BI) yang bersikap dovish dengan mempertahankan BI7DRRR di level yang sama 5,75%.

Selain itu, jelas Chisty, katalis positif datang dari rilisnya laporan kinerja emiten dan diikuti pembagian dividen. Pada kuartal II/2023 ini juga terdapat momentum lebaran yang secara historis dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat. Sehingga dengan demikian, kinerja emiten pada kuartal II/2023 ini diproyeksikan dapat tumbuh. Begitupun dengan Pertumbuhan Ekonomi Nasional (GDP). Proyeksi GDP pada kuartal II tahun ini juga dapat tumbuh efek dari konsumsi dalam negeri yang masih tumbuh di tengah ketidakpastian global.

Menurut dia, Indeks Harga Saham Gabungan masih akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen tersebut, tekanan eksternal dan optimisme dalam negeri yang dibanjiri oleh katalis positif. Proyeksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan setelah Lebaran masih akan melanjutkan fase konsolidasi jangka pendeknya (sideways).

Jika melihat pergerakan teknikal, IHSG saat ini belum memberi sinyal konfirmasi untuk bergerak bullish selama masih bergerak di bawah resistance 6.850. “Support kuat IHSG saat ini adalah pada MA-20 nya yakni di level 6.755. Proyeksi IHSG masih akan melanjutkan tren sideways-nya hingga ada konfirmasi breakout level resistance tersebut terlebih dulu baru akan bergerak uptrend,” jelasnya.

Lebih lanjut, Chisty menuturkan sektor yang menarik dicermati setelah lebaran di antaranya adalah sektor transportasi & logistik, sektor infrastruktur khususnya emiten pengelola jalan tol, sektor barang konsumsi, dan sektor telekomunikasi.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Profitabilitas Sumber Alfaria Diperkirakan Kian Tumbuh

Beberapa faktor pertimbangannya adalah karena mobilitas sosial yang masih cukup padat imbas dari momentum lebaran ini dapat menjadi katalis positif untuk emiten pada sektor transportasi & logistik. Kemudian padatnya potensi arus balik pasca libur lebaran akan berdampak positif pada emiten pengelola jalan tol.

Sektor barang konsumsi masih potensial pada tahun 2023. Hal tersebut karena ada potensi pertumbuhan kinerjanya khususnya pada kuartal II/2023 karena terdapat momentum hari raya Lebaran serta menjelang tahun pemilu 2024 yang biasanya meningkatkan konsumsi masyarakat dalam negeri.

Sektor lainnya yang dapat dipertimbangkan adalah sektor telekomunikasi. Menjelang tahun Pemilu  biasanya pengguna traffic data seluler meningkat, dunia digital saat ini juga sudah menjadi hal primer sebagai wadah menyampaikan aspirasi atau kampanye jelang tahun pemilu 2024.

 

Rekomendasi Saham

AMRT (Buy)
Support : 2.740
Resistance : 2.850

JSMR (Buy)
Support : 3.330
Resistance : 3.520

BIRD (buy on weakness)
Support : 1.630
Resistance : 1.730

EXCL (Buy on weakness)
Support : 1.800
Resistance : 1.940

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sisa Uang THR Sebaiknya Dialokasikan ke Mana
Next Post Perlu Sinergi KPI, KPU serta Bawaslu dalam Pengawasan Isi Siaran Pemilu 2024

Member Login

or