Media Asuransi, JAKARTA – Minat investor terhadap pasar obligasi negara tercatat masih solid yang tecermin dari hasil lelang surat utang negara (SUN) kemarin yang mengalami kelebihan permintaan hingga 1,97 kali.
Berdasarkan keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, demand investor pada lelang kali ini terlihat sangat solid tercermin dari bids yang masuk sebesar Rp39,42 triliun atau meningkat 50% dibanding lelang sebelumnya. Selain itu, bids to cover ratio pada lelang kali ini adalah sebesar 1,97 kali.
Seri SUN yang dilelang adalah seri SPN03220825 (new issuance), SPN12230526 (new issuance), FR0090 (reopening), FR0091 (reopening), FR0093 (reopening), FR0092 (reopening) dan FR0089 (reopening).
|Baca juga: 23 BUMN Sumnbang Rp2.000 Triliun Bagi Kapitalisasi Pasar BEI
“Hal ini dipengaruhi relatif stabilnya kondisi pasar global dan didukung positifnya kondisi perekonomian domestik yang ditunjukkan antara lain neraca perdagangan mencatatkan surplus tertinggi sepanjang sejarah pada bulan April sebesar USD7,56 miliar, current account tercatat surplus USD0,22 miliar dan cadangan devisa pada akhir Maret mencapai USD139,1 miliar atau setara pembiayaan 7 bulan impor.”
Preferensi investor untuk obligasi negara pada lelang kemarin yaitu masih pada dua seri benchmark dengan tenor 5 dan 10 tahun yang mencapai 52,16% dari total incoming bids dan 65,0% dari total awarded bids. Selain itu incoming bids terbesar masih pada tenor 10 tahun yaitu sebesar Rp12,57 triliun.
Partisipasi investor asing meningkat Rp4,25 triliun dibanding lelang sebelumnya, mayoritas pada tenor 10 dan 15 tahun, dengan total penawaran masuk mencapai Rp5,58 triliun atau 14,15% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp4,08 triliun atau 73,06% dari total incoming bids investor asing.
Secara umum, level WAY lelang SUN hari ini untuk seri obligasi negara turun sebesar 11 s.d. 37 bps dibandingkan lelang sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan kondisi pasar dan tren penurunan tingkat imbal hasil di pasar domestik beberapa hari terakhir.
Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp20,0 triliun.
Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2022. Pemerintah optimistis kondisi pasar ke depan akan lebih kondusif dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pembiayaan APBN melalui penerbitan SBN.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News