1
1

Mirae Asset Ramal Industri Otomotif Rebound di Kuartal IV/2024

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi industri otomotif yang sedang kurang kondusif saat ini dapat membaik pada kuartal IV/2024 atau di penghujung tahun. Hal itu seiring dengan potensi perbaikan daya beli masyarakat dan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

“Kami berharap ada pemulihan di akhir tahun seiring potensi turunnya suku bunga acuan,” ujar Research Analyst Mirae Asset Christopher Rusli, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 7 Mei 2024.

Dia menjelaskan saat ini daya beli masyarakat sedang tertekan karena kenaikan suku bunga yang menyedot uang beredar di masyarakat serta memicu kenaikan harga.

Penjualan mobil baru turun

Sebagai gambaran, tuturnya, turunnya daya beli tersebut tercermin dari angka penjualan mobil baru yang turun lebih dari 23 persen menjadi sekitar 215 ribu unit kendaraan pada kuartal I/2024 dari periode yang sama di tahun sebelumnya sekitar 282 ribu unit.

|Baca juga: AJB Bumiputera Merugi Rp222,42 Miliar di Kuartal I/2024

Dengan asumsi suku bunga The Fed di AS akan turun pada September dan akan disusul oleh penurunan suku bunga acuan BI rate dua kali pada kuartal IV/2024 selama nilai tukar rupiah stabil, dia optimistis daya beli masyarakat dan juga penjualan kendaraan membaik pada akhir tahun.

Meskipun bisa membaik pada kuartal IV/2024, tetapi Christopher memprediksi kinerja sepanjang 2024 tidak akan sebaik tahun lalu. Salah satunya dari sisi penjualan mobil baru sepanjang tahun ini yang diprediksi 900 ribu unit saja, di bawah prediksi pasar 1,1 juta unit.

Research Analyst Mirae Asset Abyan Habib Yuntoharjo menambahkan industri mobil bekas masih tumbuh walau angka penjualan mobil baru sedang tertekan. Hal itu tercermin dari angka pembiayaan otomotif yang tumbuh stabil di atas 10 persen meskipun angka penjualan kendaraan khususnya kendaraan untuk penumpang baru turun sejak akhir 2023 hingga awal tahun ini.

|Baca juga: Ikapen Jasindo Adakan Halal Bihalal

Menurut dia, dengan demikian industri jual-beli mobil bekas relatif tak lekang zaman terutama karena secara alami seberapapun tingkat penjualan kendaraan mobil baru tentunya akan dijual juga oleh pemiliknya.

“Ekosistem dari masing-masing pelaku industri mobil bekas juga dapat mendukung kinerjanya, sehingga semakin lengkap layanan dari satu perusahaan maka akan mendukung kinerja perusahaan tersebut,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I/2024 Meningkat Dibanding Kuartal Sebelumnya
Next Post Dubai International Chamber Incar Nilai Perdagangan US$10 Miliar dengan RI

Member Login

or