Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menurunkan target harga PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi Rp4.400 dari sebelumnya Rp4.750 dan meningkatkan rekomendasi trading buy.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update bertajuk Unilever Indonesia (UNVR IJ) – Cash ready to build up brand image, analis Mirae Sekuritas, Christine Natasya, memperkirakan UNVR akan membukukan pertumbuhan top-line 7% yoy pada 2022F, yang sebagian besar akan berasal dari kenaikan ASP di tengah kenaikan inflasi.
Selain itu, kenaikan harga komoditas juga sangat mempengaruhi biaya produk pembersih kulit dan perawatan rumah UNVR. “Kami pikir penghematan biaya UNVR yang berkelanjutan mungkin menahan sedikit risiko penurunannya pada marjin keseluruhan.”
|Baca juga: Kinerja Unilever Turun, Analis Ini Sarankan Sell Saham UNVR
Di tengah ketatnya persaingan dengan beberapa brand lokal yang menjual harga lebih murah, UNVR akan fokus menjual produk yang mendapatkan momentum, seperti deodoran (di segmen HPC), es krim (untuk segmen FNR) serta premium dengan inovasi dan produk mid-end dengan membawa merek global ke Indonesia.
Meskipun ASP meningkat, terang Crhistine, perusahaan melihat bahwa produk yang berhubungan dengan perawatan kulit dan produk dengan harga lebih tinggi tidak terlalu sensitif terhadap harga. Namun, kami melihat persaingan yang ketat dengan beberapa pemain lokal baru.
Menurutnya, strategi UNVR mungkin juga bergeser dari promosi langsung jangka pendek menjadi lebih ke arah periklanan untuk melihat kekuatan mereknya kembali di mata konsumen. “Kami memperkirakan biaya iklan UNVR akan tumbuh 10% yoy pada 2022F.”
Meskipun hal ini mungkin bagus untuk daya tarik jangka panjang dan citra merek yang akan meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk UNVR, Christine berpikir strategi tersebut membebani margin perusahaan saat ini.
“Kami meningkatkan proyeksi pendapatan kami untuk 2022F sebesar 2% karena kami pikir fokus perusahaan yang lebih tinggi pada produk premium dengan kenaikan harga yang lebih tidak sensitif akan membuka ruang untuk penyesuaian lebih lanjut dalam ASP-nya.”
Lebih lanjut, Christine mengurangi proyeksi gross margin UNVR sebesar 2,2%p yang didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi pasca konflik Rusia-Ukraina. Dia juga mengharapkan margin laba bersih 14,2% pada 2022F (vs 14,6% pada 2021).
“Kami menurunkan TP kami dari Rp4.750 menjadi Rp4.400 dan meningkatkan ke rekomendasi Trading Buy. Target harga baru kami diturunkan dari target P/E kelipatan 28,2x yang tidak berubah (mendekati -2 SD dari rata-rata P/E forward 10 tahun).”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News