Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menurunkan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir tahun 2022 menjadi 7.400 dari sebelumnya 7.600.
Melalui Daily Write Up bertajuk Indonesia Strategy – 2H22 outlook: JCI under the limelight, analis Mirae Sekuritas, Hariyanto Wijaya, merevisi skenario base case untuk target IHSG akhir 2022F menjadi 7.400. “Merevisi turun karena kami menerapkan target P/E IHSG yang lebih rendah untuk memperhitungkan valuasi peers yang lebih rendah karena kenaikan suku bunga di tengah pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia.”
Sementara itu, pilihan sektor strategis di 2H22 adalah sektor konsumen non-siklus, pertambangan batu bara, keuangan, dan industri. Khusus untuk sektor keuangan, dia lebih memilih menunggu hingga 4Q22 sebelum mengakumulasi sektor tersebut.
|Baca juga: MARKET REVIEW: IHSG Akhir Pekan Lalu Menguat 1,32%
Lebih lanjut, Hariyanto menjelaskan bear market AS kemungkinan akan berlanjut di 2H22, tetapi seharusnya tidak secara signifikan menyeret IHSG. Dia berpandangan bahwa AS kemungkinan akan memasuki resesi ekonomi pada tahun 2023 di tengah pengetatan kebijakan moneter AS, yang memicu pasar beruang indeks ekuitas AS saat ini.
Sepertinya selama pasar AS bear, sambung Hariyanto, pergerakan IHSG mengikuti jatuhnya indeks ekuitas AS. Sebaliknya, dia berpendapat bahwa pendorong utama jatuhnya IHSG selama pasar AS bear dipicu oleh penurunan laba bersih IHSG.
Menurut dia, laba bersih IHSG akan terus tumbuh di FY22 dan FY23 karena ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik. Hal ini tercermin dari prakiraan ekonomi terbaru Bank Dunia yang memperkirakan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh masing-masing sebesar 5,1% yoy dan 5,3% yoy pada FY22F dan FY23F.
|Baca juga: Sektor Perbankan Overweight, Mirae Jagokan BBRI dan BMRI
Hariyanto melanjutkan, normalisasi harga pertanian sejak Juni 2022 akan menurunkan biaya produksi konsumen non-cyclicals. Harga komoditas pertanian seperti gandum, gula, kopi, dan CPO telah kembali normal sejak Juni 2022. Kondisi tersebut seharusnya menurunkan biaya produksi konsumen non-cyclicals pada kuartal mendatang, mengingat produk pertanian adalah bahan bakunya.
Untuk stock picks. Hariyanto mengatakan pihaknya mengevaluasi stock picks setiap bulan, bukan per semester. “Kami menambahkan dua perusahaan konsumen non-cyclicals, yaitu ICBP dan UNVR ke stock pick kami.”
Stock pick tersebut condong ke pertambangan batu bara, jasa pertambangan batu bara, pengiriman, dan konsumen non-siklus, membuka jalan bagi ITMG, ADRO, PTBA, UNTR, SMDR, INDF, ICBP, dan UNVR.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News