Media Asuransi, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyematkan rekomendasi netral untuk sektor konstruksi seiring dengan raihan kontrak baru selama 9 bulan 2021 yang sesuai dengan ekspektasi, kecuali untuk WIKA dan WEGE.
Melalui riset bertajuk Construction (Neutral/Maintain) – 9M21 new contracts: In-line with ours, except for WIKA and WEGE, analis Mirae Sekuritas Joshua Michael memaparkan PTPP membukukan Rp13,5 triliun kontrak baru di 9 bulan 2021 (+14,6% yoy), pada run-rate 59,6% terhadap estimasi FY21F Mirae sebesar Rp22,6 triliun (vs run-rate 9M20 sebesar 52,9%).
WIKA hanya berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp2,6 triliun di kuartal III/2021. Kontrak baru 9 bulan 2021 mencapai Rp13,2 triliun (+92,5% yoy), pada run-rate 43,8% terhadap estimasi FY21F Mirae sebesar Rp30,1 triliun (vs run-rate 9 bulan 2020 sebesar 29,3%). “Kami memotong estimasi FY21F kami sebesar 20% dari Rp30,1 triliun menjadi Rp24,1 triliun.”
Sementara itu, WSKT membukukan Rp11,8 triliun kontrak baru di 9 bulan 2021 (-3,3% yoy), melampaui estimasi FY21F Mirae sebesar Rp10,0 triliun. Hal ini disebabkan adanya kontrak baru sebesar Rp8,7 triliun pada kuartal III/2021, yang berasal dari Tol Kayu Agung–Palembang–Betung tahap 2 (Rp5,0 triliun) dan Jembatan Musi–Kramasan (Rp1,0 triliun). “Kami merevisi estimasi FY21F kami dari Rp10 triliun menjadi Rp17 triliun,” jelas Joshua.
Adapun ADHI membukukan Rp11.3 triliun kontrak baru di 9 bulan 2021 (+82,3% yoy), pada run-rate 52,3% terhadap estimasi FY21F Mirae sebesar Rp21,6tn (vs run-rate semester I/2020 sebesar 31,5%).
|Baca juga: Perusahaan Konstruksi BUMN Tancap Gas Proyek di 2022
Menurut Joshua, pencapaian kontrak baru WEGE kuartal III/2021 tetap lebih lambat dari perkiraan, hanya berhasil membukukan Rp754 miliar kontrak baru di kuartal III/2021, yang menambahkan hingga total Rp1,7 triliun di 9 bulan 2021 (-15,4% yoy), pada run-rate 44,0% terhadap estimasi FY21F Mirae sebesar Rp3,8 triliun (vs 9 bulan 2020 run– tingkat 65,1%). “Kami memotong estimasi FY21F kami sebesar 20% dari Rp3,8 triliun menjadi Rp3,0 triliun.”
WTON membukukan Rp3,5 triliun kontrak baru di 9 bulan 2021 (+35,9% yoy), pada run-rate 59,3% terhadap estimasi FY21F Mirae sebesar Rp6,0tn (vs run-rate 9 bulan 20 sebesar 61,3%).
Joshua mengatakan lonjakan kasus Covid-19 di seluruh Tanah Air, terutama di awal kuartal III/2021, menyebabkan beberapa tender proyek tertunda. Namun, valuasi P/B yang tertekan membuat harga saham beberapa kontraktor BUMN menjadi menarik.
“Dengan memperhitungkan lonjakan harga saham masing-masing baru-baru ini, kami saat ini memiliki rekomendasi beli di WEGE, beli di PTPP, sementara kami memiliki rekomendasi Tahan di WIKA, WSKT, ADHI dan WTON. Kami memilih untuk mempertahankan sikap netral kami di sektor ini saat ini.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News