1
1

Moody’s Afirmasi Peringkat Pertamina Baa2 dengan Outlook Stabil

Pertamina. Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Moody’s Investors Service telah mengafirmasi peringkat Baa2 emiten dan senior unsecured bond milik PT Pertamina (Persero), peringkat program senior unsecured medium-term note (MTN) (P)Baa2, dan Baseline Credit Assessment (BCA)-nya sebesar baa3. Prospek peringkat tetap stabil.

“Afirmasi peringkat mencerminkan ekspektasi kami bahwa Pertamina akan mempertahankan metrik kredit yang konservatif karena menumbuhkan bisnis inti secara hati-hati serta melakukan diversifikasi ke energi yang lebih bersih,” kata Analis Moody, Hui Ting Sim.

 Dia menjelaskan, lingkungan harga minyak yang lebih tinggi baru-baru ini telah membebani pendapatan hilir di Pertamina karena perusahaan diharuskan untuk menjual bahan bakar tertentu dengan harga yang diamanatkan pemerintah. Namun, perusahaan mengharapkan untuk menerima penggantian dari pemerintah atas kekurangan pendapatan.

|Baca juga: Pertamina Alihkan Saham Elnusa (ELSA) ke Anak Usaha

Peringkat emiten Baa2 Pertamina mencerminkan: (1) BCA-nya sebesar baa3; dan (2) peningkatan satu tingkat berdasarkan ekspektasi Moody’s akan kemungkinan yang sangat tinggi dari dukungan luar biasa untuk perusahaan dari pemerintah Indonesia (Baa2 stabil) pada saat dibutuhkan.

Moody’s mengharapkan metrik kredit Pertamina untuk tetap mendukung BCA berdasarkan asumsi harga minyak mentah Brent jangka menengah lembaga pemeringkat sebesar US$50-US$70 per barel.

Moody’s memperkirakan Pertamina akan merugi di segmen hilir jika harga minyak mentah di atas US$60 per barel karena harus menjual produk minyak tertentu di dalam negeri dengan harga bersubsidi. Selama sembilan bulan pertama tahun 2021, EBITDA Pertamina turun 23% yoy menjadi US$4,4 miliar meskipun harga minyak mentah Brent meningkat sekitar 60% selama periode yang sama.

Namun demikian, perusahaan berharap kerugian tersebut sebagian dapat dikompensasikan dengan subsidi dan penggantian biaya dari pemerintah. Sejak 2018, pemerintah telah mengembalikan US$2,7 miliar kepada Pertamina untuk kekurangan pendapatan yang timbul dari perbedaan antara harga jual yang diatur pemerintah dan harga terkait pasar untuk jenis bahan bakar tertentu.

Pertamina memperkirakan kompensasi pemerintah untuk tahun 2021 setidaknya mencapai US$1,5 miliar. Sementara penggantian ini akan menjadi dorongan langsung untuk pendapatan, mereka tidak akan langsung menambah arus kas masuk karena mereka akan dibayar dengan mencicil secara ditangguhkan.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Hari Ini Berpotensi Turun Lagi
Next Post MARKET REVIEW: Sektor Teknologi, Energi, & Kesehatan Pimpin Penurunan IHSG

Member Login

or