1
1

Moody’s Revisi Outlook Lippo Karawaci (LPKR) Jadi Positif

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), platform real estat dan layanan kesehatan di Indonesia. | Foto: lippokarawaci.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Moody’s Investors Service menegaskan peringkat keluarga perusahaan B3 PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan mengubah outlook semua peringkat dari stabil menjadi positif. 

Pada saat yang sama, Moody’s telah mengafirmasi peringkat senior tanpa jaminan yang didukung B3 dari obligasi yang diterbitkan oleh Theta Capital Pte Ltd, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Lippo Karawaci. Obligasi tersebut dijamin oleh Lippo Karawaci dan beberapa anak perusahaannya. 

Melalui pengumuman resminya, Wakil Presiden Senior Moody’s, Jacintha Poh, menjelaskan bahwa penegasan peringkat dengan perubahan outlook menjadi positif mencerminkan ekspektasi Moody’s terhadap peningkatan arus kas operasional Lippo Karawaci di tingkat perusahaan induk selama 12-18 bulan ke depan, terutama didorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam penjualan pemasaran inti, penyelesaian konstruksi, dari proyek warisannya dan pengurangan pembayaran sewa ke First REIT. 

“Kami berharap arus kas bersih Lippo Karawaci dari bisnis pengembangan properti dan arus kas dividen dari anak perusahaan operasional utamanya cukup untuk memenuhi pembayaran sewa dan bunga di tingkat perusahaan induk selama 12-18 bulan ke depan, sehingga tidak perlu mengandalkan penjualan aset satu kali saja,” tambah Poh. 

Marketing sales Lippo Karawaci mencapai Rp4,4 triliun dalam 10 bulan pertama tahun 2021 (10M 2021), terdiri dari Rp3,2 triliun penjualan di tingkat perusahaan induk. Pencapaian marketing sales ini telah melampaui estimasi awal Moody’s sekitar Rp3,5 triliun. Oleh karena itu, Moody’s kini memperkirakan marketing sales Lippo Karawaci pada 2021 sekitar Rp4,7 triliun.

Mengingat sebagian besar proyek Lippo Karawaci difokuskan pada segmen mass-market residensial, yang menurut perkiraan Moody’s permintaan dari pembeli rumah tetap kuat, marketing sales perseroan pada 2022 akan meningkat menjadi sekitar Rp5,2 triliun. 

|Baca juga: Moody’s Tinjau Kemungkinan Downgrade Peringkat ABM Investama (ABMM)

Sekitar 75% marketing sales Lippo Karawaci pada 10M 2021 berasal dari proyek-proyek yang diadakan di level holding company, dan Moody’s memperkirakan proporsi yang sama pada 2021 dan 2022. Kenaikan marketing sales akan mendorong pertumbuhan arus kas dari bisnis pengembangan properti perusahaan, sehingga perusahaan tidak perlu bergantung pada penjualan aset satu kali.

Likuiditas Lippo Karawaci di tingkat holding diperkirakan akan baik dalam 12-18 bulan ke depan. Per 30 September 2021, Lippo Karawaci memiliki kas dan setara kas sekitar Rp2,3 triliun di tingkat perusahaan induk dan Moody’s memperkirakan akan menghasilkan arus kas operasi positif sekitar Rp100 miliar pada 2022.  

Lippo Karawaci juga akan memiliki cukup kas untuk membayar fasilitas pinjaman jangka pendeknya, meskipun perusahaan kemungkinan akan terus memperpanjang pinjaman dan mempertahankan penyangga kas yang lebih besar. 

Arus kas operasi yang positif pada tahun 2022 didukung oleh pengumpulan kas yang lebih kuat mengingat pertumbuhan penjualan pemasaran dan pengeluaran konstruksi yang lebih rendah setelah selesainya proyek-proyek warisannya; arus kas dividen yang lebih tinggi karena anak perusahaan operasional utama Lippo Karawaci, 55% dimiliki PT Siloam International Hospitals Tbk dan 84% dimiliki PT Lippo Cikarang, sudah mulai membayar dividen; dan pengurangan pembayaran sewa ke First REIT.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Metrodata Stock Split 1:5 Ini Jadwalnya
Next Post Dana Haji Bakal Masuk Bursa, Ini Kerja Sama BEI dan BPKH

Member Login

or