1
1

Musim Rilis Laporan Keuangan Jadi Katalis Positif Pergerakan IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi bergerak mixed. | Foto: Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Musim rilis laporan keuangan emiten dan pembagian dividen diperkirakan akan menjadi katalis positif pendorong pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Analisis Dampak Rilis Laporan Keuangan terhadap IHSG (13-17 Februari 2023) Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menjelaskan musim rilis laporan keuangan secara keseluruhan bisa mempengaruhi pergerakan IHSG,  namun pelaku pasar mencermati kinerja keuangan emiten yang dapat melanjutkan tren pertumbuhan positif di tahun 2023.

Selain itu, aksi korporasi pembagian dividen setelah emiten merilis laporan keuangan juga menjadi bagian yang dinanti pelaku pasar, sehingga berpengaruh positif untuk pergerakan IHSG.

Sebagai informasi, jelas dia, pergerakan IHSG tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi global. Melemahnya IHSG di minggu ini sebesar -0,45% (periode 6-10 Februari 2023) lebih dipengaruhi oleh sentimen global.

|Baca juga: REVIEW SEPEKAN: Mayoritas Data BEI Alami Penurunan

Ratih menerangkan rilis tingkat pengangguran di Amerika Serikat bulan Januari 2023 berada pada level 3,4%, turun dari bulan sebelumnya sebesar 3,5%. Non farm payrolls juga naik signifikan jadi 517.000, melebihi proyeksi konsensus sebesar 185.000 dan lebih tinggi dari bulan Desember 2022 sebesar 260.000. Data tenaga kerja yang masih solid tersebut menandakan tingkat inflasi yang masih akan tinggi, sehingga The Fed masih akan hawkish terhadap kebijakan moneternya.

Menurut dia, katalis yang mempengaruhi IHSG minggu depan yaitu rilis data inflasi tahunan AS periode Januari 2023, diproyeksikan turun tipis sebesar 6,3%. Kemudian pelaku pasar juga mencermati rilis neraca perdagangan periode Januari 2023, serta keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang diproyeksikan naik 25 bps menjadi di level 6%. “Oleh karena itu, kami melihat IHSG akan bergerak sideways cenderung melemah dengan resistance di level 6.980 dan level support 6.820.”

Secara sektoral Ratih menjelaskan tiap sektor memiliki pandangan berbeda, terdapat beberapa sektor yang memang kinerja keuangannya di tahun 2022 cemerlang, misalnya sektor energi, perbankan, ritel, dan transportasi.

Sektor perbankan khususnya Big Banks telah merilis laporan keuangan yang memukau, hal ini sejalan dengan tumbuhnya margin bunga bersih (NIM) dan pertumbuhan penyaluran kredit yang masih tinggi di tengah tren kenaikan suku bunga, apalagi perbankan Big Caps tersebut memiliki porsi CASA yang besar.

Sektor ritel juga diproyeksikan memiliki kinerja apik di sepanjang tahun 2022 khususnya segmen dengan pangsa pasar menengah ke atas (upper-middle income). Optimisme tersebut seiring tingginya mobilitas masyarakat pasca Covid-19. Adapun, occupancy rate pusat perbelanjaan yang meningkat menjadi cerminan membaiknya kinerja keuangan sektor ritel.

Sejalan dengan melesatnya harga komoditas energi, seperti batu bara dan migas membuat emiten tersebut diproyeksikan memiliki kinerja baik di sepanjang tahun 2022. Namun, untuk batu bara sendiri harganya telah mengalami penurunan tajam, sejalan dengan inflasi di Eropa yang mulai melandai. Harga kontrak batu bara ICE Newcastle pada Kuartal III/2022 sempat menyentuh level US$450 per metrik ton, namun saat ini harga batu bara ICE Newcastle untuk kontrak bulan Maret sebesar US$191 per metrik ton (closing 9/2/2023). Harga batu bara yang merosot dapat menurunkan Average Selling Price (ASP), sehingga berpotensi menyurutkan kinerja keuangan emiten batu bara di tahun 2023.

|Baca juga: IHSG Berpotensi Mixed, Ajaib Rekomendasikan ESSA, EXCL, BRIS

Sektor transportasi khususnya pelayaran juga diproyeksikan memiliki kinerja cerah di sepanjang tahun 2022 karena windfall aktivitas ekspor sejalan dengan naiknya permintaan komoditas nasional yang tercermin dari surplus neraca perdagangan selama 32 bulan beruntun sejak Mei 2020 hingga Desember 2022. Sektor pelayanan masih memiliki prospek positif di tahun 2023 mengingat re-opening China dapat meningkatkan aktivitas perdagangan internasional.

Analisis Kinerja Keuangan Emiten UNVR dan SIDO

Kinerja keuangan UNVR di sepanjang tahun 2022 secara top line mengalami peningkatan dengan meraih pendapatan Rp41,2 triliun atau naik 4,2% yoy dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp39,5 triliun. Segmen produk rumah tangga dan perawatan tubuh sebagai penopang utama pendapatan naik 3,33% yoy menjadi Rp27,3 triliun, dan segmen makanan dan minuman meningkat 6,02% yoy menjadi Rp13,9 triliun. Harga bahan baku yang naik sejalan dengan tingginya harga komoditas global membuat beban COGS UNVR melonjak 11,21% yoy,  membawa margin laba kotor (GPM) landai jadi 46,3% dibandingkan tahun 2021 sebesar 49,6%. Penurunan kinerja berlanjut hingga sisi bottom line, yaitu laba bersih yang terkontraksi 6,8% yoy menjadi Rp5,3 triliun.

Jika dilihat secara kuartalan kinerja UNVR memang kurang memuaskan. Pasalnya pada Kuartal IV/2022, penjualan bersih turun 3,9% qoq menjadi Rp9,68 triliun dari Rp10 triliun. Hasil tersebut sejalan dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada kuartal IV/2022 turun menjadi di level 119,7 dibandingkan pada kuartal III/2022 sebesar 121,7 dan Produk Domestik Bruto (PDB) pada segmen konsumsi rumah tangga di kuartal IV/2022 yang tercatat tumbuh 4,48% yoy lebih rendah dari performa kuartal III/2022 yang tumbuh 5,39% yoy.

Kinerja keuangan SIDO dari sisi top line mengalami kontraksi menjadi Rp3,86 triliun, turun 3,87% yoy dari tahun 2021 sebesar Rp4,02 triliun. Segmen jamu herbal dan suplemen sebagai penopang utama pendapatan turun 2,24% jadi Rp2,63 triliun, segmen makanan dan minuman terkoreksi 8,49% yoy jadi Rp1,09 triliun.

Di sisi lain, penjualan segmen farmasi tumbuh 4,3% yoy menjadi Rp143,04 miliar. Sejalan dengan turunnya penjualan, laba tahun bersih SIDO sepanjang tahun 2022 turut terkoreksi 12,39% yoy menjadi Rp1,10 triliun.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Peringkat Pertamina Diafirmasi BBB Outlook Stabil
Next Post BEDAH SAHAM: Peluang Bisnis Mitra Keluarga (MIKA) dari Program JKN

Member Login

or