Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Wall Street sebagian besar ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu mengakhiri hari perdagangan pertama 2024 dengan Nasdaq yang berfokus pada teknologi mencatat hari terburuknya sejak akhir Oktober.
Mengutip The Business Times, Rabu, 3 Januari 2024, indeks Komposit Nasdaq merosot 1,6 persen menjadi berakhir di 14.765,94. Sedangkan S&P 500 berbasis luas kehilangan 0,6 persen menjadi 4.742,83. Kemudian, indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,1 persen menjadi 37.715,04.
“Salah satu kekhawatiran yang kami miliki adalah investor sangat optimistis memasuki tahun ini. Dan kami pikir mungkin hal itu akan menimbulkan kekecewaan. Kami memperkirakan akan terjadi kemunduran kecil. Kami hanya mengalami sedikit overbought karena antusiasme investor,” kata Kepala Investasi Cresset Jack Ablin.
|Baca: Pemerintah Dorong Pengolahan Sampah Modern Jadi Sumber Energi Terbarukan
Meski saham AS mengakhiri 2023 dengan lemah, namun indeks-indeks utama secara umum mencatatkan kenaikan besar pada tahun ini. Di antara masing-masing perusahaan, saham raksasa teknologi Apple anjlok 3,6 persen pada Selasa waktu setempat setelah penurunan peringkat oleh Barclays, yang menunjuk pada faktor-faktor seperti lemahnya volume penjualan iPhone.
“Ada juga kecemasan geopolitik setelah kapal perang Iran memasuki Laut Merah, menyusul penghancuran tiga kapal Huthi oleh Amerika Serikat,” kata Briefing.com.
Bursa saham Singapura
Di sisi lain, bursa saham Singapura memulai 2024 juga dengan lebih lemah di tengah perdagangan yang beragam di seluruh wilayah. Indeks acuan Straits Times (STI) turun 0,3 persen atau 10,32 poin menjadi ditutup di level 3.229,95. Saham DFI Retail Group memimpin penurunan STI, turun 2,5 persen menjadi ditutup pada US$2,34.
Dana perwalian investasi real estat (Reits) juga termasuk di antara yang mengalami kerugian. Saham-saham seperti Mapletree PanAsia Commercial Trust, CapitaLand Ascendas Reit, dan Mapletree Logistic Trust, merosot antara 1,7 dan 1,9 persen.
Ketiga bank lokal tersebut menunjukkan kinerja yang beragam. DBS dan OCBC berakhir di zona merah, masing-masing tergelincir 0,4 dan 0,6 persen. Sementara saham UOB ditutup menguat dengan kenaikan 0,2 persen. Yangzijiang Shipbuilding menjadi peraih keuntungan terbesar STI dengan naik 3,4 persen menjadi ditutup pada US$1,54.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News