Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi tertekan seiring dengan kebijakan pengetatan moneter di AS.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah mungkin berpeluang dalam tekanan terhadap dollar AS hari ini. Menurutnya, kebijakan pengetatan moneter di AS masih menjadi sentimen pelemahan rupiah terhadap dolar AS karena Bank Sentral AS mempercepat penghentian pembelian obligasi dan kenaikan suku bunga acuannya tahun depan.
Selain itu, jelasnya, keputusan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Inggris dan rencana pengurangan pembelian obligasi Bank Sentral Eropa semalam juga bisa memberikan tekanan ke rupiah. Ini mungkin memicu reposisi portofolio investasi keluar Indonesia.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Rebound
Dia menambahkan kekhawatiran pasar soal varian Omicron dan penularan Covid-19 yang masih tinggi di dunia juga memberikan tekanan ke rupiah. Meskipun banyak yang menyimpulkan varian Omicron tidak sebahaya Delta, tapi dunia masih mewaspadainya karena varian virus ini masih baru.
“Rupiah berpotensi tertekan mendekati Rp14.400 per dolar AS dengan potensi support di Rp14.340 per dolar AS hari ini,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat, 17 Desember 2021.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan menguat 0,27% ke level Rp14.331 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,22% ke level Rp14.346 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News