Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa pada awal pekan ini rupiah mungkin masih berpeluang melemah terhadap dolar AS karena pasar menunggu data dan event penting pekan ini yaitu data inflasi konsumen AS bulan November dan pengumuman kebijakan suku bunga acuan AS.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Meskipun belakangan muncul ekspektasi bahwa The Fed bakal mengendurkan kenaikan suku bunga acuannya, tapi serangkaian data ekonomi AS yang lebih bagus dari proyeksi mendorong pelaku pasar mewaspadai perubahan ekspektasi tersebut,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 12 Desember 2022.
Menurutnya, data inflasi konsumen AS yang dirilis hari Selasa malam memberikan petunjuk kemungkinan kebijakan yang akan dikeluarkan The Fed di hari Kamis dinihari.
“Potensi pelemahan hari ini ke kisaran Rp15.620 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.550 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,24% ke level Rp15.583 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditransaksikan menguat 0,24% ke level Rp15.587 per dolar AS.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News