Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah bisa mengalami tekanan lagi terhadap dolar AS hari ini karena sentimen eksternal.
“Semalam beberapa pejabat the Fed dalam kesempatan terpisah masih menyuarakan kemungkinan the Fed masih akan agresif untuk menaikan suku bunga acuannya untuk menurunkan tingkat inflasi AS,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu 3 Agustus 2022.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Melemah
Di samping itu, jelasnya, kunjungan Ketua DPR AS ke China memunculkan ekspektasi konfrontasi baru AS dan China yang bisa mengganggu perekonomian global. Ekspektasi negatif ini mendorong sebagian pelaku pasar masuk ke aset dolar AS sebagai aset aman.
Dari dalam negeri, sambung Ariston, inflasi yang meninggi seperti yang terlihat dari data inflasi Juli, bisa memberikan tekanan ke rupiah karena inflasi bisa menekan pertumbuhan ekonomi. “Potensi tekanan ke arah Rp14.920, dengan support di kisaran Rp14.880.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News