Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi berbalik tertekan seiring dengan sentimen The Fed.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa rupiah mungkin berpotensi berbalik tertekan hari ini terhadap dolar AS. Sentimen The Fed masih menjadi alasan utama rupiah tertekan.
“Bank Sentral AS masih dalam jalur kenaikan suku bunga yang agresif tahun ini dimana bulan Juli nanti akan kembali menaikan 50-75 bp,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 22 Juni 2022.
|Baca juga: Sentimen Pasar Positif, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat
Sementara itu, pasar juga menunggu respons BI terhadap kebijakan moneter The Fed ini. Gap suku Bunga acuan antara The Fed dan BI bakal terus menyempit bila BI tidak menaikkan suku bunga acuannya yang dapat mendorong pelaku pasar beralih ke aset keuangan AS dan bisa memberikan tekanan lanjutan ke rupiah.
Ariston memperkirakan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp14.850 per dolar AS, sementara support di kisaran Rp14.800 per dolar AS.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,16% ke level Rp14.812 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,22% ke level Rp14.804 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News