Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih dalam tekanan menjelang pengumuman keputusan moneter Bank Indonesia.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah mungkin masih dalam tekanan terhadap dolar AS hari ini menjelang pengumuman keputusan moneter BI.
“Banyak analis memperkirakan BI akan bertahan di suku bunga acuan yang lama karena melihat kondisi inflasi Indonesia yang terkendali dan Indonesia sedang dalam kondisi pemulihan ekonomi,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis, 23 Juni 2022.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Kembali Tertekan
Namun demikian, jelasnya, banyak juga yang khawatir bila perbedaan suku bunga acuan BI dan The Fed yang tidak jauh, akan memicu pelemahan nilai tukar rupiah lebih dalam lagi terhadap dolar AS.
“Jerome Powell, Gubernur Bank Sentral AS, dalam pernyataannya di hadapan Senat AS berkomitmen akan menurunkan inflasi AS yang sangat tinggi dengan melakukan pengetatan moneter yang agresif,” katanya.
Selain itu, isu resesi yang mengemuka juga bisa menekan nilai tukar rupiah. Dengan semakin banyaknya Bank Sentral Dunia yang menaikkan suku bunga acuan, dikhawatirkan akan melambatkan pertumbuhan ekonomi karena penurunan permintaan.
Lebih lanjut, Ariston memperkirakan hari ini potensi pelemahan rupiah ke kisaran Rp14.880-Rp14.900 dengan potensi support di kisaran Rp14.820-Rp14.800.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,34% ke level Rp14.612 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,38% ke level Rp14.860 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News