Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang menguat seiring dengan adanya sentimen positif terhadap aset berisiko.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa sentimen pasar pagi ini terlihat lebih positif terhadap aset berisiko. Rusia mengumumkan hari tenang untuk tanggal 9 Maret ini sebagai langkah memberikan jalan bagi sipil meninggalkan Ukraina.
“Rupiah mungkin bisa menguat hari ini dengan potensi ke kisaran Rp14.360. Sementara potensi pelemahan ke kisaran Rp14.420,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu 9 Maret 2022.
|Baca juga: Dibayangi Sentimen Negatif, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Tertekan
Di sisi lain, jelasnya, invasi Rusia ini masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Perang dan sanksi ekonomi telah mendorong harga komoditas terutama komoditas energi melonjak sehingga terjadi potensi kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi. Terakhir AS menerapkan kebijakan pelarangan impor minyak mentah dan gas dari Rusia.
Harga aset berisiko masih berpeluang dalam tekanan. Pasar masih terlihat mengalihkan asetnya ke aset aman seperti dollar AS dan emas yang mendorong kenaikan harga untuk kedua aset tersebut.
“Dari dalam negeri, sikap pemerintah yang memulai bersiap masuk ke masa endemi bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah. Pelonggaran aktivitas membantu pemulihan ekonomi dalam negeri,” pungkasnya.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,03% ke level Rp14.394 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan stagnan pada level Rp14.373 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News