Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi melemah karena perang Rusia dan Ukraina yang belum akan selesai dalam waktu dekat.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih mungkin melemah dengan harga minyak mentah kembali ke atas kisaran US$100 per barel.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Masih Berpotensi Melemah
“Harga minyak mentah dan komoditas lainnya menguat karena perang Rusia dan Ukraina belum akan selesai dalam waktu dekat. Rusia telah bersiap merebut ibukota Ukraina. Perang yang berlanjut ini dikhawatirkan akan mengganggu suplai energi dan komoditi,” jelasnya kepada Media Asuransi, Rabu 2 Maret 2022.
Dia menjelaskan, kenaikan harga minyak mentah dan komoditi ini kan mendorong kenaikan inflasi global yang bisa menekan pemulihan ekonomi. Pasar bisa keluar dari aset berisiko untuk sementara waktu dan ini bisa menekan rupiah.
“Rupiah berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.370, dengan support di kisaran Rp14.300 per dolar AS.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,32% ke level Rp14.335 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,13% ke level Rp14.350 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News