Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah seiring dengan masih fokusnya pada pada isu penyebaran Covid-19 varian omicron dan wacana percepatan tapering The Fed.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa belum ada perubahan sentimen di pasar keuangan pagi ini. “Penyebaran varian omicron dan wacana percepatan tapering masih menjadi fokus pasar,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 9 Desember 2021.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Masih Akan Menguat
Menurutnya, pasar mungkin akan memperhatikan kenaikan kembali yield obligasi pemerintah AS. Kenaikan yield ini mungkin sebagai antisipasi pasar terhadap wacana percepatan tapering yang akan diumumkan pada rapat kebijakan Bank Sentral AS minggu depan. Kenaikan yield obligasi pemerintah AS ini biasanya searah dengan nilai dolar AS.
Dia memperkirakan nilai tukar rupiah mungkin bisa melemah ke arah Rp14.380 per dolar AS, sementara potensi penguatan di kisaran Rp14.320 per dolar AS.
Sementara itu, pada perdagangan kemarin di pasar spot nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,15% ke level Rp14.357 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI ditransaksikan menguat 0,42% ke level 14.348 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News