Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat terbatas seiring dengan terkoreksinya yield obligasi pemerintah AS.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat terbatas hari ini menyusul terkoreksinya yield obligasi pemerintah AS. Yield tenor 10 tahun terkoreksi ke bawah level 1,6% di 1,57%.
“Penguatan rupiah juga masih mendapatkan dukungan dari kenaikan harga komoditas terutama tambang yang bisa meningkatkan surplus perdagangan RI,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 13 Oktober 2021.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Tertekan
Namun di sisi lain, jelasnya, pasar masih mewaspadai ancaman perlambatan ekonomi global karena kenaikan harga dan tersendatnya suplai energi dan juga kebijakan tapering AS yang mungkin akan diberlakukan bulan November. Isu-isu tersebut mendorong pasar keluar dari aset berisiko dan bisa membatasi penguatan rupiah.
“Potensi penguatan ke arah Rp14.200, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.230,” pungkasnya.
Sementara itu, di pasar spot nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin ditransaksikan melemah 0,07% ke level Rp14.217 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI ditransaksikan melemah 0,05% ke level Rp14.217 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
