Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang melemah ke arah Rp14.400 per dolar AS seiring dengan beralihnya sentimen pasar ke wacana percepatan tapering AS.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa dengan beralihnya sentimen pasar kembali ke wacana percepatan tapering AS, nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini.
Dia menuturkan semalam data klaim tunjangan pengangguran AS dirilis lebih bagus dari proyeksi. Data mengalami penurunan yang artinya semakin sedikit orang yang menganggur di AS. Hasil ini mendukung wacana percepatan tapering Bank Sentral AS. Menurutnya, percepatan tapering dapat mendorong penguatan dolar AS.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Melemah
“Malam ini pasar akan memperhatikan rilis data inflasi konsumen AS bulan November yang juga menjadi bahan pertimbangan Bank Sentral AS untuk mengambil kebijakan moneter. Data inflasi konsumen AS sudah berada di atas 5% selama 6 bulan terakhir, jauh di atas target inflasi Bank Sentral AS di 2%,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat, 10 Desember 2021.
Dia menjelaskan inflasi yang tinggi dan kondisi ketenagakerjaan yang membaik mendukung kebijakan pengetatan moneter. Bank sentral AS akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya pada hari Kamis dinihari minggu depan.
“Rupiah masih berpeluang melemah ke arah Rp14.400 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp14.320 per dolar AS.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan melemah 0,07% ke level Rp14.366 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,03% ke level Rp14.351 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News