1
1

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Tertekan

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini berpotensi tertekan karena sejumlah sentimen negatif.

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dolar AS.

Dia menjelaskan beberapa sentimen negatif yang bisa menekan rupiah hari ini adalah pertama, perang masih berlangsung di Ukraina. Belum ada perkembangan menuju kesepakatan damai. “Perang telah memicu risiko inflasi dengan naiknya harga-harga komoditi dimana inflasi bisa menekan pertumbuhan ekonomi global,” katanya kepada Media Asuransi, Senin 28 Maret 2022.

Dia menjelaskan pasar juga masih mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS telah menguat selama tiga minggu terakhir. Tingkat imbal obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sempat menyentuh kisaran 2,5% pada perdagangan akhir pekan kemarin. 

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

“Level yang belum pernah disentuh sejak 6 Mei 2019. Kenaikan tingkat imbal hasil tersebut mengindikasikan pasar berekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akan lebih agresif tahun ini.”

Ariston melanjutkan, pekan ini data tenaga kerja AS akan dirilis yang bisa mendukung kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Tingkat inflasi yang tinggi dan data tenaga kerja yang positif menjadi pertimbangan Bank Sentral AS untuk menaikan suku bunga acuannya.

Sementara itu sentimen dari dalam negeri adalah pelonggaran aktivitas ekonomi dan surplus neraca perdagangan menjadi sentimen positif untuk rupiah. “Hari ini rupiah mungkin bisa melemah ke kisaran Rp14.360-Rp14.380, sementara potensi penguatan ke arah Rp14.330.”

Pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan lalu ditransaksikan menguat 0,04% ke level Rp14.346 per dolar AS, sedangkan di JISDOR ditransaksikan melemah 0,14% ke Rp14.341 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pertumbuhan Laba HM Sampoerna (HMSP) Tersandung Cukai Rokok
Next Post Modalku Jalin Kerja Sama dengan Lazada Dukung Produktivitas Karyawan

Member Login

or