1
1

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Tertekan

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan mendapatkan tekanan dari kenaikan yield obligasi AS.

Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan mendapatkan tekanan terhadap dolar AS dari kenaikan yield obligasi pemerintah AS hari ini.

“Yield obligasi pemerintah AS terus menanjak pada perdagangan kemarin karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS sebanyak tiga atau empat kali yang digaungkan oleh para pejabat Bank Sentral AS. Yield obligasi tenor 10 tahun sudah naik ke kisaran 1,82%, yang tertinggi sejak Januari 2020,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 18 Januari 2022.

Dia menjelaskan kenaikan inflasi konsumen AS bulan Desember di 7% year on year (yoy) memaksa Bank Sentral AS untuk mempercepat kebijakan pengetatan moneternya. Pengetatan moneter akan mendorong penguatan dolar AS karena bank sentral menarik likuiditas dolar di pasar.

|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Melemah

Sementara dari dalam negeri, surplus neraca perdagangan bulan Desember tidak sesuai ekspektasi pasar. Surplus hanya sekitar US$1 miliar, di bawah ekspektasi US$3 miliar. Penyebabnya karena pertumbuhan ekspor di bawah pertumbuhan impor. “Bila tren berlanjut, neraca perdagangan bisa defisit dan ini tidak menguntungkan rupiah.”

Selain itu, Ariston menjelaskan perkembangan pandemi Covid-19 juga masih diwaspadai pelaku pasar. Walaupun Omicron hanya menimbulkan gejala ringan, penyebaran yang meluas menimbulkan pembatasan aktivitas ekonomi di beberapa negara besar. Ini bisa mendorong pelaku pasar mencari aman di aset dolar AS.

“Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.350-Rp14.380 dengan potensi support di kisaran Rp14.300.”

Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,20% ke level Rp14.324 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI ditransaksikan melemah 0,09% ke level Rp14.323 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: Pengumuman Neraca Dagang Seret IHSG ke Zona Merah
Next Post Harga Emas Hari Ini Berpotensi Konsolidasi

Member Login

or