Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan mengalami tekanan karena kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi global.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan nilai tukar rupiah masih berpeluang mengalami tekanan terhadap dollar AS hari ini karena kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi global.
Kekhawatiran tersebut dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah karena kerusakan jalur pipa distribusi minyak mentah dari Kazakstan di laut hitam Rusia akibat Badai. Perbaikan bisa memakan waktu 2 bulan. Jalur pipa ini mengalirkan minyak sebanyak 1,2 juta barel per hari. Kerusakan ini tentu saja akan menurunkan suplai minyak mentah dunia.
|Baca juga: Harga Emas Spot Hari Ini Berpotensi Menguat Lagi
“Selain itu, AS juga sedang melobi Uni Eropa untuk ikut melarang impor minyak mentah dari Rusia dan memperbesar sanksi terhadap Rusia,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 24 Maret 2022.
Sementara invasi Rusia belum akan berakhir dalam waktu dekat. Negosiasi masih belum menghasilkan kesepakatan damai sehingga gangguan suplai komoditi masih terjadi dan pertumbuhan ekonomi global bisa terganggu karena kenaikan inflasi.
Di sisi lain, optimisme pemulihan ekonomi dalam negri bisa menahan pelemahan nilai tukar rupiah.
“Rupiah berpotensi tertekan ke arah Rp14.380, dengan support di kisaran Rp14.330.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
