Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan mempertahankan penguatannya seiring dengan meredanya kekhawatiran terhadap dampak virus Omicron.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan masih bisa mempertahankan penguatannya terhadap dolar AS setelah kemarin kembali masuk ke bawah Rp14.400.
“Meredanya kekhawatiran pasar terhadap dampak virus Omicron masih menjadi katalis penguatan rupiah hari ini. Minat pasar terhadap aset berisiko terlihat meninggi. Indeks saham global terlihat menguat,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu 8 Desember 2021.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Menguat Tipis
Menurutnya, data neraca perdagangan China bulan November yang menunjukkan kenaikan ekspor dan impor mungkin memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Kenaikan ekspor dan impor ini artinya ekonomi China masih dalam tren pemulihan.
Dari dalam negeri, sambungnya, pembatalan PPKM level 3 pada musim libur Nataru mungkin memberikan sentimen positif ke rupiah di samping angka cadangan devisa Indonesia yang masih stabil di US$145 miliar.
“Rupiah masih berpotensi menguat ke kisaran Rp14.300 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.400 per dolar AS.”
Sementara itu, pada perdagangan kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,44% ke level Rp14.378 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,23% ke level Rp14.408 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News