Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali melemah seiring dengan kenaikan yield obligasi pemerintah AS.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah mungkin bisa melemah lagi hari ini terhadap dollar AS seiring dengan kenaikan yield obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun yang menembus kisaran 1,70%.
“Kenaikan yield ini menyusul data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang dirilis semalam hasilnya menunjukkan jumlah klaim yang di bawah ekspektasi. Ini artinya warga yang menganggur mulai berkurang. Dan hasil ini akan mendukung kebijakan pengetatan Bank Sentral AS,” jelasnya kepada Media Asuransi, Jumat 22 Oktober 2021.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Melemah
Selain itu, sambungnya, pasar mewaspadai perkembangan isu hutang Evergrande dimana kabar terbaru bahwa perusahaan ini kesulitan menjual anak perusahaannya yang hasil penjualannya akan digunakan untuk membayar utang.
Di sisi lain, terangnya, pasar masih optimistis dengan laporan keuangan perusahaan terdaftar di bursa yang mengindikasikan perbaikan pertumbuhan ekonomi global yang mungkin bisa menahan penguatan dolar AS. “Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.150, dengan potensi support di kisaran Rp14.100,” jelasnya.
Sementara itu, pada perdagangan kemarin di pasar spot nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,33% ke level Rp14.222 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI ditransaksikan melemah 0,38% ke level Rp14.133 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News