1
1

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diperkirakan Menguat Lagi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat, 15 Oktober 2021, diperkirakan masih berpotensi menguat seiring dengan koreksi yang terjadi pada yield obligasi pemerintah AS. 

Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah menguat cukup dalam kemarin, kemungkinan momentum penguatan tersebut dapat berlanjut hari ini seiring dengan terkoreksinya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Yield tenor 10 tahun sudah terkoreksi ke bawah 1,6% selama 2 hari beruntun.

“Terkoreksinya yield mungkin karena pasar mendapatkan data inflasi produsen AS di bawah ekspektasi. Semalam data inflasi dari sisi produsen AS untuk bulan September mengalami kenaikan 8,6% year on year (yoy) tapi di bawah ekspektasi pasar, 8,7%,” jelasnya kepada Media Asuransi, Jumat, 15 Oktober 2021.

Selain itu, sambungnya, penguatan rupiah juga mendapat dukungan dari membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko yang ditandai dengan menguatnya indeks-indeks saham global.

|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Menguat

“Pagi ini indeks Asia terlihat bergerak menguat. Penguatan indeks saham ini didukung oleh laporan pendapatan perusahaan yang membaik di masa pandemi,” jelasnya.

Menurutnya, proyeksi kenaikan surplus perdagangan RI karena kenaikan harga komoditas ekspor juga mendukung penguatan rupiah. “Hari ini pasar menantikan data neraca perdagangan RI bulan September dengan proyeksi surplus US$3,84 miliar.”

Namun di sisi lain, terang Ariston, pasar masih mewaspadai sentimen tapering yang dapat membalikkan rupiah. “Rupiah masih berpotensi menguat ke area Rp14.090 dengan potensi resisten di kisaran Rp14.150.”

Sementara itu di pasar spot nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan kemarin ditransaksikan menguat 0,70% ke level Rp14.117 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,46% ke level Rp14.155 per dolar AS.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasca-Stock Split, Saham Bank BCA (BBCA) Reli Terus
Next Post IHSG Berpotensi Uji Level All Time High

Member Login

or