Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi tertekan seiring dengan makin tingginya yield obligasi pemerintah AS.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra mengatakan tekanan mungkin berlanjut terhadap rupiah hari ini seiring dengan semakin tingginya yield obligasi pemerintah AS.
“Antisipasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS telah mendorong yield obligasi pemerintah AS terus naik. Yield tenor 10 tahun sudah menyentuh 1,88%, level tertinggi dalam 2 tahun,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu 19 Januari 2022.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Tertekan
Menurutnya, penurunan besar indeks saham AS semalam juga menambah sentimen negatif untuk aset berisiko hari ini, termasuk rupiah.
Selain itu, jelasnya, harga minyak yang tinggi yang kini berada di kisaran US$86 per barel juga bisa menekan rupiah karena bisa menurunkan surplus neraca perdagangan Indonesia dimana Indonesia adalah net importir minyak.
“Rupiah mungkin bisa tertekan ke arah Rp14.360-Rp14.380 hari ini dengan potensi support di kisaran Rp14.320.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan melemah 0,08% ke level Rp14.336 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI ditransaksikan 0,01% ke level Rp14.325 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News