Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi menguat seiring dengan sentimen positif pasar terhadap aset berisiko.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa hari ini peluang penguatan rupiah masih terbuka dengan sentimen positif pasar terhadap aset berisiko.
Di tengah pandemi, pelaku pasar kelihatannya masih optimis dengan pemulihan ekonomi. Data-data ekonomi negara maju menunjukkan perbaikan. Demikian pula di dalam negeri, konsumsi terlihat membaik dengan data penjualan ritel yang bertumbuh.
|Baca juga: Survei BI: Harga Properti Residensial Tumbuh Meningkat
“PPKM yang dilonggarkan meskipun pandemi masih tinggi, juga meningkatkan keyakinan pasar terhadap pemulihan ekonomi,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 17 Februari 2022.
Tapi di sisi lain, sambungnya, ketegangan antara Rusia dengan NATO masih menjadi penekan aset berisiko. Kemarin pemerintah AS menyebut bahwa Rusia tidak benar-benar menarik pasukan di perbatasan Ukraina, malah menambah pasukan sehingga ketegangan kembali meninggi. Ini bisa menekan kembali aset berisiko termasuk rupiah.
“Rupiah masih berpotensi menguat ke arah Rp14.230 per dolar AS, sementara potensi pelemahan ke kisaran Rp14.280 per dolar AS.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan menguat 0,30% ke level Rp14.256 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,10% ke level Rp14.278 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News