Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah meskipun sentimen pasar sudah terlihat jauh lebih positif terhadap aset berisiko.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dolar AS, meskipun sentimen pasar sudah terlihat lebih positif terhadap aset berisiko. Tapi pasar masih mengkhawatirkan dampak negatif perang di Ukraina terhadap perekonomian.
“Nilai tukar rupiah hari ini masih berpotensi ke arah Rp14.400, dengan support di kisaran Rp14.350,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa 1 Maret 2022.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Dia menjelaskan, rusia masih jauh dari kata mundur. Rusia terlihat masih berupaya masuk ke ibu kota Ukraina. Perang kelihatannya belum akan berakhir. Upaya diplomasi belum berhasil. Sanksi ekonomi yang lebih berat yang diterapkan oleh AS dan sekutunya kepada Rusia, belum menyurutkan langkah Rusia untuk terus menyerang Ukraina.
Perang yang lebih lama dikhawatirkan akan berdampak negatif ke perekonomian global. Kenaikan harga energi dan komoditi yang mendorong inflasi bisa menekan pemulihan ekonomi.
Dari dalam negeri, data inflasi dan indeks PMI aktivitas manufaktur bukan Februari akan dirilis. Inflasi yang tinggi dan data PMI yang di bawah ekspektasi berpotensi menekan nilai tukar rupiah dan sebaliknya. Inflasi yang tinggi bisa menurunkan daya beli masyarakat dan menekan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditransaksikan melemah 0,12% ke level Rp14.381 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah tidak ditransaksikan karena libur tanggal merah.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News