Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi tertekan seiring dengan kenaikan yield obligasi pemerintah AS.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas , Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah berpotensi tertekan lagu terhadap dolar AS hari ini, setelah yield obligasi pemerintah AS masih menunjukan kenaikan. “Yield tenor 10 tahun menyentuh kisaran 1,68% setelah sehari sebelumnya bergerak di kisaran 1,63%,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 24 November 2021.
Menurutnya, kenaikan yield didukung oleh sentimen potensi percepatan tapering dan kenaikan suku bunga acuan AS. Minggu lalu sebagian pejabat Bank Sentral AS mengungkapkan wacana percepatan tapering karena kenaikan inflasi dan pemulihan ekonomi AS. Nominasi Jerome Powell sebagai Gubernur The Fed oleh Presiden Joe Biden mendorong ekspektasi percepatan kenaikan suku bunga acuan AS.
|Baca juga: Yield Obligasi AS Naik, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Tertekan
“Rupiah masih berpotensi melemah ke arah Rp14.300 per dolar AS, sementara support di kisaran Rp14.220 per dolar AS.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan melemah 0,06% ke level Rp14.257 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI ditransaksikan melemah 0,25% ke level Rp14.272 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News