Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi masih bisa menguat memanfaatkan momentum penguatan rupiah pada perdagangan sebelumnya.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah kelihatannya masih bisa menguat terhadap dolar AS memanfaatkan momentum penguatan rupiah kemarin.
“Meskipun kekhawatiran pasar terhadap varian Omicron masih tinggi, tapi harga aset-aset berisiko mengalami kenaikan kemarin,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 22 Desember 2021.
Dia menjelaskan mungkin aksi window dressing para manajer investasi menjelang akhir tahun mendorong kenaikan tersebut. Selain itu, varian Omicron juga banyak disebutkan tidak memberikan dampak fatal untuk kesehatan penderitanya.
|Baca juga: Kekhawatiran Omicron Meningkat, Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Melemah
Di Indonesia sendiri, pemerintah tidak menerapkan pembatasan yang ketat seperti di awal penularan varian Delta. Jadi ini dapat memberikan sentimen positif ke pasar.
Di sisi lain, sambungnya, kekhawatiran pasar terhadap Omicron masih dapat kembali lagi dan menekan rupiah. Demikian juga antisipasi pasar terhadap kebijakan pengetatan moneter AS juga bisa menahan penguatan rupiah.
“Rupiah mungkin menguat ke kisaran Rp14.270 per dolar AS, dengan potensi pelemahan Rp14.350 per dolar AS,” pungkasnya.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan menguat 0,68% ke level Rp14.303 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,24% ke level Rp14.349 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
