Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi tertekan di bawah bayang-bayang sentimen percepatan tapering The Fed.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih berpotensi dalam tekanan pelemahan terhadap dolar AS hari ini.
“Pasar kelihatannya masih belum lepas dari sentimen percepatan tapering AS yang menarik likuiditas dolar di pasar sehingga dollar berpotensi menguat,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat 3 Desember 2021.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Berpotensi Melemah
Dia menerangkan semalam data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS menunjukkan hasil yang lebih bagus dari ekspektasi yang artinya pengangguran mulai berkurang. Data ketenagakerjaan yang membaik ditambah kenaikan inflasi yang melebihi target 2%, mendukung pertimbangan percepatan pengetatan moneter di AS.
Selain itu pasar juga mengkhawatirkan varian Covid-19 baru, Omicron, yang bisa menjadi pencetus gelombang pandemi baru. Kekhawatiran ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti rupiah.
“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke kisaran Rp14.450 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp14.350 per dolar AS.”
Sementara itu, pada perdagangan kemarin nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan melemah 0,36% ke level Rp14.397 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,17% ke level Rp14.378 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News