Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah merupakan salah satu mata uang berkinerja terbaik di antara mata uang negara berkembang lainnya.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Macro Update – June’s policy rate decision: Maintaining pro-stability stance, analis Mirae Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, mengatakan bahwa rupiah kemarin ditutup pada Rp14.838 per USD, sedikit terapresiasi dibandingkan penutupan hari sebelumnya di Rp14.868 per USD menyusul keputusan kebijakan BI.
Rupiah tetap menjadi salah satu mata uang yang berkinerja terbaik di antara mata uang berkembang lainnya. Bulan ini, rupiah hanya terdepresiasi sebesar 1,7%, sementara pada saat yang sama Peso Filipina, Baht Thailand, Lira Brasil, dan Lira Turki masing-masing terdepresiasi cukup signifikan masing-masing sebesar 4,4%, 3,7%, 9,8%, dan 5,8%.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Masih Berpotensi Tertekan
“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat selama 2H22F. Oleh sebab itu, kami melihat risiko kenaikan harga barang dan jasa dari sisi permintaan yang mengarah pada peningkatan inflasi inti. Oleh sebab itu kami melihat kemungkinan kebijakan moneter yang lebih ketat oleh BI pada semester depan,” tulisnya.
Kemarin, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya, BI-7 DRR pada 3,50% sesuai perkiraan dan juga menahan suku bunga deposito dan fasilitas pinjaman masing-masing pada 2,75% dan 4,25%. Belum ada tanda-tanda peningkatan risiko inflasi dari sisi permintaan karena inflasi inti tetap terkendali di 2,6% pada Mei 2022.
Peningkatan inflasi dalam beberapa bulan terakhir disebabkan oleh harga pangan yang lebih tinggi sebagai akibat dari gangguan pasokan. Inflasi utama Indonesia sebesar 3,6% yoy pada Mei 2022 termasuk yang terendah dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti India (7,0%), Filipina (5,1%) dan Thailand (7,1%).
Sampai dengan tanggal 10 Juni 2022, total penempatan likuiditas bank pada instrumen moneter mencapai Rp805,7 triliun, jauh di atas kondisi normal, yang biasanya berkisar Rp200 triliun sampai dengan Rp400 triliun. Suku bunga antar bank tetap sangat rendah. Suku bunga IndONIA, 1W, dan 1M Jibor semalam per 21 Juni 2022 masing-masing mencapai 2,79%, 3,50%, dan 3,54%.
Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga industri perbankan meningkat pada April 2022 menjadi 10,1% yoy (vs 9,9% yoy pada Maret 2022). Likuiditas yang cukup terus mendukung proses intermediasi.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
