Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi melemah seiring dengan tren penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan bahwa pasar masih dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap kebijakan pengetatan moneter AS yang lebih agresif. “Ekspektasi ini masih bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu 11 Mei 2022.
|Baca juga: Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Melemah
Semalam, jelas Ariston, 5 pejabat tinggi Bank Sentral AS (Williams, Mester, Barkin, Bostic dan Waller) dalam kesempatan terpisah, memberikan dukungan penerapan kebijakan pengetatan moneter di rapat-rapat Bank Sentral AS selanjutnya hingga inflasi di AS menunjukkan penurunan menuju target 2%. Inflasi AS saat ini di kisaran 8,5%. “Mereka mengindikasikan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin di rapat bulan Juni dan Juli.”
Hari ini, terang Ariston, rupiah mungkin bisa melemah kembali ke kisaran Rp14.580 per dolar AS dengan potensi support di Rp14.500 per dolar AS.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditransaksikan menguat 0,12% ke level Rp14.554 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,08% ke level Rp14.546 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News