Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpotensi melemah karena pasar menantikan data ekonomi AS.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra menjelaskan bahwa rupiah kemungkinan bisa melemah hari ini karena pasar menantikan data ekonomi AS penting yaitu data inflasi konsumen bulan Juli yang akan dirilis malam ini.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat Tipis
“Bila data tersebut menunjukkan inflasi AS yang masih meninggi di atas 9% yoy, dolar AS bisa menguat lagi karena pasar berekspektasi The Fed akan kembali agresif menaikkan suku bunga acuannya di bulan mendatang. Dan sebaliknya,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu, 10 Agustus 2022.
Di sisi lain, jelas Ariston, kekhawatiran terhadap data inflasi AS ini bisa diredakan dengan sentimen positif pasar terhadap perekonomian Indonesia yang masih bertumbuh bagus. Ini bisa menahan pelemahan rupiah. “Potensi pelemahan ke arah Rp14.880-Rp14.900, dengan support di kisaran Rp14.830,” katanya.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,16% ke level Rp14.852 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,36% ke level Rp14.862 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News