Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS. “Tingkat imbal hasil obligasi AS masih menunjukkan kenaikan yang mengindikasikan ekspektasi pasar tersebut masih tinggi,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa 28 Februari 2023.
|Baca juga: Pergerakan Rupiah Diperkirakan Berpotensi Melemah Lagi
Tapi di sisi lain, jelas dia, pergerakan indeks saham Asia positif pagi ini. Menurut dia, faktor ini mungkin bisa membantu pelemahan rupiah tertahan.
Selain itu, Ariston menjelaskan data Pesanan Barang Tahan Lama AS bulan Januari, yang dirilis semalam, menunjukkan pesanan yang melemah yang bisa diartikan konsumsi di AS menurun. Hasil ini sempat mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya. Ini juga bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dollar AS.
“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke kisaran Rp15.300 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp15.220 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,23% ke level Rp15.227 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,19% ke level Rp15.216 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News