Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS dengan menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Masih Berpotensi Terdepresiasi
“Sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini juga terlihat negatif. Indeks saham Asia bergerak melemah. Ini bisa memberikan tekanan ke rupiah hari ini,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis, 1 September 2022.
Menurutnya, terkait isu kebijakan moneter The Fed ini, Bank Indonesia juga memberikan gambaran bahwa isu ini masih memberikan tekanan terhadap rupiah. Data inflasi Indonesia bulan Agustus yang akan dirilis pagi ini akan menjadi pertimbangan pelaku pasar. Inflasi yang stabil mungkin bisa menahan pelemahan rupiah.
“Potensi pelemahan ke arah Rp14.900, dengan potensi support di kisaran Rp14.840,” pungkas Ariston.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan stagnan pada level Rp14.842 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,15% ke level Rp14.853 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News