Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah mungkin masih melemah terhadap dolar hari ini. “Masih karena sentimen The Fed. Sentimen ini telah mendorong pelemahan indeks-indeks saham global pada perdagangan kemarin,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa, 23 Agustus 2022.
|Baca juga: Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Masih Akan Tertekan
Di pasar berkembang ekspektasi pascarilis Notulen Rapat The Fed pekan kemarin bahwa bank sentral AS itu akan melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga acuan hingga tingkat inflasi AS turun secara signifikan. Ekspektasi ini memicu pasar keluar dari aset berisiko dan dolar sebagai aset aman menguat.
Ariston menjelaskan sore ini BI akan merilis kebijakan moneter terbarunya. BI bisa saja menahan lagi tingkat suku bunga acuannya karena melihat inflasi masih terkendali dengan berbagai subsidi pemerintah.
“Tapi kebijakan ini bisa memberikan tekanan ke rupiah karena perbedaan yield rupiah dengan dolar menyempit. Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.950, dengan support di kisaran Rp14.850.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,36% ke level Rp14.891 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,16% ke level Rp14.882 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News