Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang melemah karena efek data inflasi AS.
Analis PT Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS Hari ini karena efek data inflasi AS yang masih tinggi yang mendukung kebijakan kenaikan suku Bunga acuan AS yang lebih agresif.
“CME FedWatch Tool terbaru menunjukkan bahwa pasar mulai berekspektasi kemungkinan kenaikan 100 bp pada rapat the Fed pekan depan,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis,15 September 2022.
|Baca juga: Efek Inflasi AS, Pergerakan Rupiah Berpotensi Melemah
Dari dalam negeri, terang dia, data trade balance Bulan Agustus bisa menahan pelemahan rupiah bila hasil nya menunjukkan surplus yang sesuai dengan ekspektasi pasar di kisaran US$4 miliar. “Potensi pelemahan ke arah Rp14.930-Rp14.950, dengan support di kisaran Rp14.880,” jelasnya.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,38% ke level Rp14.907 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,42% ke level Rp14.923 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News