1
1

Kurs Dolar AS Sentuh Level Tertinggi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Dolar AS mencapai level tertingginya dalam satu bulan terhadap sejumlah mata uang lainnya di akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu terjadi karena safe haven menguat akibat terpukulnya sentimen dari data Tiongkok yang lemah dan penentu suku bunga global yang menentang pemotongan dalam waktu dekat.

Mengutip The Business Times, Kamis, 18 Januari 2024, sterling menguat karena kenaikan inflasi Inggris. Sedangkan indeks dolar AS mencapai level 103,58, tertinggi sejak 13 Desember, memperpanjang kenaikan setelah melonjak 0,67 persen pada Selasa waktu setempat (Rabu WIB).

|Baca: 4 Saham Pilihan Hari Ini saat IHSG Rawan Koreksi

Lonjakan tersebut sebagian didorong oleh Christopher Waller dari Federal Reserve yang mengatakan meskipun AS berada dalam jarak yang sangat dekat dengan sasaran inflasi dua persen yang ditetapkan oleh The Fed, bank sentral tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga acuannya. Hal itu sampai suku bunga acuannya jelas lebih rendah dan inflasi tetap terjaga.

Ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga pada Maret telah berkurang menjadi sekitar 60 persen dibandingkan dengan perkiraan 75 persen pada sesi sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME. Sedangkan imbal hasil AS meningkat.

Ekonomi Tiongkok tumbuh 5,2 persen di 2023

Data yang juga ikut campur adalah data yang menunjukkan ekonomi Tiongkok tumbuh sebesar 5,2 persen pada 2023, sedikit lebih tinggi dari target resmi. Namun pemulihan tersebut jauh lebih buruk dari perkiraan banyak analis dan investor.

Beberapa indikator di Desember yang dirilis bersamaan dengan data produk domestik bruto Tiongkok lebih suram, menunjukkan bahwa krisis properti yang berkepanjangan di negara tersebut semakin parah. Hal ini membebani saham Asia dan Eropa, serta suasana pasar secara lebih luas.

“Kombinasi data Tiongkok yang lemah dan penolakan pejabat ECB dan The Fed terhadap pelonggaran awal membebani sentimen risiko dan mendukung dolar. Sulit untuk melihat bahwa sentimen berubah hari ini jika penjualan ritel AS pada Desember berada dalam posisi yang kuat,” pungkas Kepala Pasar Global ING Chris Turner.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wall Street Suram
Next Post OJK Terbitkan Peraturan tentang Pengguna Standar Akuntansi Keuangan Internasional di Pasar Modal

Member Login

or