1
1

Kurs Dolar AS Terbang ke Level Tertinggi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Dolar Amerika Serikat (US$) terlihat menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Investor mengurangi ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve pada Maret, sementara pound dan yen turun karena tekanan inflasi mereda.

Mengutip The Business Times, Rabu, 17 Januari 2024, terhadap sejumlah mata uang, dolar AS naik 0,51 persen menjadi 103,16, level tertinggi dalam satu bulan. Mata uang ini naik 0,2 persen semalam dalam perdagangan yang tenang selama hari libur umum AS.

|Baca: Berikut 4 Rekomendasi Saham dan Prediksi Gerak IHSG Hari Ini

Euro turun 0,54 persen menjadi US$1,0892, mencatat persentase penurunan satu hari paling tajam dalam dua minggu. Adapun komentar dari pejabat European Central Bank (ECB) yang meremehkan gagasan penurunan suku bunga lebih awal menutupi prospek biaya pinjaman secara global.

Joachim Nagel dari ECB mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan pemotongan suku bunga. Rekannya dari Austria Robert Holzmann mengatakan pasar tidak seharusnya bergantung pada penurunan biaya pinjaman tahun ini. Para pembuat kebijakan lainnya mempertahankan ketidakpastian mengenai waktu tindakan tersebut.

“Komentar hawkish ECB tadi malam telah memicu kekhawatiran bahwa pasar memperkirakan jalur suku bunga Fed mungkin agresif. Beberapa permintaan safe-haven juga kemungkinan berperan dalam meningkatnya gangguan di Laut Merah,” kata Kepala Strategi Mata Uang Saxo Charu Chanana, di Singapura.

Imbal hasil obligasi AS naik

Imbal hasil obligasi AS naik setelah liburan, dengan obligasi 10-tahun naik enam basis poin menjadi 4,011 persen sehingga mendukung greenback.

Kepala Strategi FX Rabobank Jane Foley mengatakan prospek suram perekonomian Jerman, yang menyusut 0,3 persen tahun lalu, kemungkinan merupakan faktor lain yang membebani euro. “Dengan adanya pemotongan anggaran, hal ini tidak terlihat baik bagi perekonomian Jerman dalam aspek pertumbuhan untuk tahun depan,” tuturnya.

|Baca: Berikut 4 Rekomendasi Saham dan Prediksi Gerak IHSG Hari Ini

Kemudian sterling terakhir turun 0,71 persen menjadi US$1,2637 setelah data menunjukkan pertumbuhan upah Inggris melambat tajam dalam tiga bulan hingga November. Dolar AS menguat 0,58 persen terhadap yen Jepang, menjadi 146,65 yen terhadap dolar, sekitar level tertinggi dalam lima minggu.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wall Street Ambruk di Tengah Penguatan Imbal Hasil Obligasi AS
Next Post Market Brief: Wall Street Lesu saat Imbal Hasil Obligasi AS Meroket

Member Login

or