1
1

Kurs Rupiah Sore Keok di Rp15.555/US$

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Senin sore terlihat melemah tipis ketimbang pagi pembukaan tadi di Rp15.553 per US$. Butuh sentimen positif signifikan untuk membuat mata uang Garuda bangkit dari keterpurukan dan menerjang mata uang Paman Sam.

Mengutip Bloomberg, Senin, 15 Januari 2024, perdagangan sore berakhir tertekan ke posisi Rp15.555 per US$, melemah 5,0 poin atau setara 0,03 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.545 hingga Rp15.563 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.460 per US$.

|Baca: IHSG Sore Kebakaran, 284 Saham Ambruk!

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (US$) memangkas kenaikannya pada akhir perdagangan Jumat lalu waktu setempat (Sabtu WIB). Hal itu terjadi setelah harga produsen secara tak terduga turun pada Desember, sehingga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.

Indeks harga produsen

Sedangkan indeks harga produsen untuk permintaan akhir turun 0,1 persen bulan lalu, setelah penurunan harga barang. Sementara harga jasa tidak berubah, sehingga meningkatkan kemungkinan penurunan inflasi di bulan-bulan mendatang.

Hal ini menyebabkan para pedagang menambah taruhan untuk penurunan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. Dana Fed berjangka sekarang menyiratkan peluang penurunan suku bunga sebesar 79 persen pada Maret, naik dari 73 persen, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

“Meskipun Anda tidak akan mengatakan secara keseluruhan gambaran makroekonomi berteriak kepada Anda bahwa mereka perlu melakukan pemotongan secepat itu, pasar tampaknya bersemangat dengan prospek pemotongan tersebut,” kata Kepala Penelitian Global G10 FX dan North Strategi Makro Amerika Standard Chartered Bank Cabang New York Steve Englander.

|Baca: Pajak Hiburan Meroket Jadi 75%, Begini Tanggapan Sandiaga Uno

Para pedagang mempertahankan pandangan mereka bahwa penurunan suku bunga pada Maret mungkin terjadi, bahkan setelah data inflasi harga konsumen berada di atas ekspektasi para ekonom. Laporan ketenagakerjaan Desember minggu lalu juga menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat, meskipun rincian mendasar dari laporan tersebut beragam.

Indeks dolar AS terakhir naik 0,19 persen pada 102,40. Mata uang Selandia Baru dan Australia termasuk di antara mata uang yang memiliki kinerja terbaik setelah data Jumat, namun kehilangan kenaikan pada hari berikutnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Sore Kebakaran, 284 Saham Ambruk!
Next Post Berikut Penjelasan tentang Pengawasan Khusus OJK dan Kriterianya

Member Login

or