Media Asuransi, JAKARTA – PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), yang sudah lebih dahulu dikenal luas sebagai produsen Sari Roti dan Sari Kue akan melakukan inovasi produk dengan merambah bisnis Olesan Coklat dan Susu Coklat sebagai bagian dari komitmen perseroan untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth).
Selama lebih dari 27 tahun, perseroan senantiasa tumbuh dan mempertahankan posisi sebagai produsen roti yang terbesar di Indonesia, dengan mengoperasikan 14 pabrik berlokasi strategis, didukung sebaran distribusi melalui kanal modern maupun tradisional yang mencakup 34 provinsi.
Bisnis Olesan Coklat dan Susu Coklat bermula dari pengamatan atas produk-produk unggulan Sari Roti, khususnya varian rasa coklat, yang telah sekian lama melekat di hati konsumen serta permintaannya yang terus meningkat. Kemudian manajemen berinisiatif untuk mengembangkan beberapa produk komplementer didukung analisa bisnis yang komprehensif hingga akhirnya menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik untuk menuntaskan Laporan Studi Kelayakan.
|Baca juga: Wow, Emiten Sari Roti Buyback Saham di Harga Premium
Manajemen juga telah menyelesaikan kajian keuangan agar memastikan penggunaan modal yang efisien untuk kedua bisnis ini. Bisnis Olesan Coklat nantinya berbagi dengan fasilitas produksi isian coklat (bread choco filler) yang juga akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan internal. Sementara produksi Susu Coklat akan sepenuhnya dilakukan oleh pihak ketiga sehingga tidak membutuhkan belanja modal yang besar.
“Untuk menjalankan bisnis Olesan Coklat dan Susu Coklat selama tiga tahun ke depan dibutuhkan sekitar 1% dari ekuitas perseroan per 31 Desember 2021,” papar Ida Apulia, direktur perseroan. Namun, dampak positif dari bisnis Olesan Coklat dan Susu Coklat pada kinerja perseroan akan lebih besar.
“Proyeksi internal kami memperlihatkan bahwa pada tahun 2024 nanti, kontribusi bisnis Olesan Coklat dan Susu Coklat dapat mencapai sekitar 6% terhadap penjualan tahun 2021 dan sekitar 3% terhadap laba kotor tahun 2021,” tambah Ida Apulia.
Langkah selanjutnya, manajemen akan meminta persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang rencananya diselenggarakan tanggal 27 Juni mendatang. “Pemenuhan peraturan terkait pelaksanaan rapat telah kami penuhi, termasuk keterbukaan informasi dan Laporan Ringkas Studi Kelayakan oleh KJPP,” pungkas Arlina Sofia.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News