Media Asuransi, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, yakin pasar modal RI akan tumbuhh positif di tahun 2023. Hal ini terlihat dari kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sangat solid, yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 4 persen saat penutupan perdagangan BEI 2022.
“Prioritas ke depan dengan penguatan perekonomian dan daya tahan yang kuat, saya yakin tidak ada istilah wait and see bagi investasi di Indonesia. Its all about investment, investment, and investment. Kita harus siap untuk itu dan kita dorong momentumnya,” tutur Mahendra dalam Pembukaan Perdagangan BEI di Jakarta, Senin, 2 Januari 2023.
|Baca juga: OJK Terima 304.890 Laporan Konsumen Jasa Keuangan
Selain itu, aktivitas perdagangan pasar modal di 2022 juga naik signifikan, frekuensi transaksi harian 1,31 juta kali transaksi, menjadi transaksi terbesar pada pasar modal di seluruh negara Asia Tenggara. Kapitalisasi pasar Bursa Efek juga mencapai Rp 9.500 triliun atau setara dengan 50% PDB Indonesia.
Tahun lalu juga tercatat 59 perusahaan baru melantai di BEI, hal ini memperlihatkan banyaknya perusahaan yang percaya untuk mencari modal melalui initial public offering atau IPO di BEI.
Keyakinan Mahendra diperkuat dengan tumbuhnya jumlah investor di pasar modal yang sebanyak 10.3 juta orang. Namun demikian, Mahendra mengatakan jika jumlah ini sebanding dengan 4 persen jumlah populasi di Indonesia. Sehingga pihaknya dan BEI bersiap diri untuk menggaet banyak investor ke depannya.
“Ini menjadi satu hal yang harus ditingkatkan, juga peningkatan integritas, akuntabilitas, dan kredibilitas harus dilakukan agar kita bisa isi gelas yang kosong. Masih luas sekali dari populasi indonesia, sekarang sudah sampai 10,3 juta, tapi itu baru 4% dari populasi nasional,” pungkas Mahendra.
editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
Emiten
1 
1 
